Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Furosemide general_alomedika 2022-09-29T09:01:43+07:00 2022-09-29T09:01:43+07:00
Furosemide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Furosemide

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Efek samping yang cukup sering dijumpai akibat penggunaan furosemide adalah hipotensi ortostatik, dizziness, gangguan keseimbangan elektrolit, seperti hiponatremia, hipokalemia, atau hipokloremia, tinitus, dan fotosensitivitas. Interaksi obat dapat terjadi antara furosemide dengan gentamisin atau cisplatin yang meningkatkan efek ototoksisitas obat.

Efek Samping

Apabila efek samping yang timbul cukup berat atau membahayakan pasien, sebaiknya kurangi atau hentikan pemberian furosemide. Efek samping furosemide berdasarkan sistem tubuh dijelaskan di bawah ini.[2,3]

Sistem Saraf Pusat

Efek samping yang dapat timbul pada sistem saraf pusat, antara lain paresthesia, nyeri kepala, pusing, vertigo, pandangan buram, dan xanthopsia. Selain itu, furosemide juga dapat menyebabkan adalah tinitus dan gangguan pendengaran.[3]

Studi oleh Ding, et al pada tahun 2016 menunjukan loop diuretic dapat menurunkan, bahkan menghentikan aliran darah kapiler stria pada dinding lateral koklea tikus dan babi. Akibatnya, terjadi iskemia yang akan merusak barrier tight junction pembuluh darah, sehingga memungkinkan molekul kimia toksik atau patogen merusak koklea.[18]

Selain itu, loop diuretic seperti furosemide juga menyebabkan inhibisi cotransporter Na-K-2Cl pada stria vaskularis, serta mengganggu aktivitas adenilat siklase dan Na+/K+-ATPase. Lesi patologis yang timbul berupa rongga edematosa pada epitel stria vaskularis yang memicu penurunan potensial endolimfatik.[18]

Sistem Kardiovaskular

Pada sistem kardiovaskular, efek samping yang sering terjadi adalah hipotensi ortostatik. Selain itu dapat juga terjadi peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida serum.[2,3]

Sistem Gastrointestinal

Pada pasien dengan penurunan fungsi hepar dapat timbul ensefalopati hepatik, pankreatitis, ikterus intrahepatik, peningkatan kadar enzim hati, anoreksia, iritasi oral dan lambung, kram, diare, konstipasi, serta mual dan muntah.[2,3]

Reaksi Hipersensitivitas

Furosemide dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas hebat, seperti anafilaktik, sistemik vaskulitis, nefritis interstisial, necrotizing angiitis, eritema multiforme, toxic epidermal necrolysis, dan Sindrom Stevens-Johnson. Gejala hipersensitivitas yang lebih ringan juga dapat terjadi, di antaranya ruam, pruritus, dan urtikaria, purpura, dan fotosensitivitas.[2,3]

Reaksi Hematologi

Efek samping hematologi akibat furosemide, di antaranya anemia aplastik, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, leukopenia, dan eosinofilia.[2,3]

Reaksi Lainnya

Beberapa efek samping lain yang pernah dilaporkan, antara lain hiperglikemia, glikosuria, hiperurisemia, spasme otot, kelemahan, spasme kandung kemih, tromboflebitis, dan demam.[2,3]

Interaksi Obat

Interaksi obat antara furosemide dengan eritromisin atau cisplatin dapat meningkatkan efek ototoksik obat. Interaksi obat antara furosemide dengan sukralfat dapat menurunkan absorpsi furosemide di saluran pencernaan.

Interaksi Obat yang Menyebabkan Peningkatan Efek Obat

Furosemide dapat meningkatkan ototoksisitas obat lain, misalnya antibiotik aminoglikosida, seperti gentamisin dan eritromisin, cisplatin, serta ethacrynic acid. Hal ini terutama rentan ditemukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

Pada penyakit rematik, terkadang furosemide diberikan bersamaan dengan salisilat dosis tinggi. Interaksi obat antara keduanya dapat meningkatkan toksisitas salisilat, karena terjadi kompetisi pada tempat ekskresi di ginjal. Interaksi obat antara furosemide dengan antibiotik cephalosporin, misalnya cefotaxime, dapat meningkatkan efek nefrotoksik obat.

Interaksi obat antara furosemide dengan lithium dapat menyebabkan penurunan klirens lithium dan meningkatkan toksisitas lithium. Pemberian furosemide bersamaan dengan angiotensin-converting enzyme inhibitors, seperti captopril, atau angiotensin II receptor blockers, seperti candesartan, bisa mengakibatkan hipotensi berat dan penurunan fungsi ginjal, termasuk gagal ginjal akut. Sebaiknya turunkan dosis atau hentikan pemberian salah satu obat.[3,17]

Interaksi Obat yang Menyebabkan Penurunan Efek Obat

Pemberian tablet furosemide bersamaan dengan sukralfat dapat menurunkan efek natriuretik dan antihipertensi dari furosemid. Dokter perlu melakukan pemantauan efektivitas furosemide pada pasien-pasien yang menerima kedua obat ini. Sebaiknya, berikan jarak 2 jam antara pemberian furosemide dan sukralfat.

Interaksi obat juga dapat terjadi antara furosemide dengan fenitoin, yang menyebabkan penurunan absorpsi furosemide pada usus. Hal ini menyebabkan konsentrasi furosemide serum yang lebih rendah. Obat-obatan yang mengalami  sekresi pada tubulus renalis, misalnya methotrexate, juga berpotensi menurunkan efek furosemide.[3,17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Khan TM, Patel R, Siddiqui AH. Furosemide. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499921/
3. American Society of Health-System Pharmacists. Furosemide. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/furosemide.html#pharmacokinetics
17. Medscape. Furosemide, 2022 https://reference.medscape.com/drug/lasix-furosemide-342423#0

Indikasi dan Dosis Furosemide
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.