Indikasi dan Dosis Furosemide
Indikasi furosemide adalah untuk tata laksana overload cairan dan edema yang disebabkan karena gagal jantung, sirosis hati, dan penyakit ginjal, termasuk sindrom nefrotik. Furosemide juga diindikasikan untuk pengobatan hipertensi, baik digunakan sendiri maupun bersama obat antihipertensi lainnya. Secara umum, dosis furosemide adalah 40 mg per hari, tetapi disesuaikan dengan masing-masing indikasi.
Edema akibat Gagal Jantung, Sirosis Hepatis, dan Penyakit Ginjal
Dosis furosemide untuk edema terbagi menjadi dosis bagi pasien dewasa dan pasien pediatrik. Furosemide dapat diberikan per oral atau secara parenteral.
Dosis Dewasa
Untuk pengobatan edema akibat gagal jantung, sirosis hepatis, dan penyakit ginjal, termasuk sindrom nefrotik, dosis furosemid oral bagi pasien dewasa adalah 20–80 mg/hari, dalam dosis tunggal. Biasanya, furosemide diberikan pada pagi hari.
Jika dibutuhkan, dosis yang sama dapat diulang 6–8 jam kemudian hingga dicapai respons diuretik yang diinginkan. Dosis maksimal adalah 600 mg/hari, yang mungkin diperlukan pada edema berat. Dosis efektif dapat diberikan 1–2 kali sehari, atau secara intermittent, misalnya berurutan 2–4 hari dalam seminggu.
Dosis furosemide parenteral untuk edema adalah 20–40 mg, yang dapat diberikan secara intramuskular (IM) atau intravena (IV). Dosis yang sama atau ditingkatkan 20 mg dapat diulang setelah 2 jam. Hindari pemberian ulang kurang dari 2 jam. Pemberian injeksi furosemide IV sebaiknya dilakukan perlahan-lahan, selama 1–2 menit.[3,14,17]
Dosis Anak
Untuk edema pada pasien pediatrik, furosemide oral dapat diberikan pada dosis 2 mg/kg dalam dosis tunggal. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan 1–2 mg/kg setiap 6–8 jam. Dosis maksimal adalah 6 mg/kg. Gunakan dosis efektif minimal untuk pemeliharaan.
Dosis furosemide IV atau IM adalah 1 mg/kg, diberikan dalam dosis tunggal. Jika terjadi edema resisten, dosis dapat ditingkatkan sebesar 1 mg/kg setelah 2 jam dari pemberian dosis awal. Pada bayi prematur, dosis maksimal furosemide parenteral adalah 1 mg/kg/hari. Furosemide parenteral hanya digunakan jika pasien pediatrik tidak mampu mengonsumsi furosemide oral, dan segera diganti menjadi oral saat kondisi pasien memungkinkan.[3,14]
Hipertensi
Untuk tata laksana hipertensi, furosemide dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan antihipertensi lainnya.
Dosis Dewasa
Pada pasien hipertensi, furosemide oral dapat diberikan 40–80 mg/hari, sebanyak 2 kali sehari.[3,15]
Dosis Pediatrik
Dosis awal untuk hipertensi pada anak adalah 0,5–2 mg/kg, diberikan 1–2 kali sehari. Bila perlu, dosis dapat ditingkatkan dengan dosis maksimal 6 mg/kg/hair.[3]
Edema Paru Akut
Dosis furosemide untuk edema paru akut juga dibedakan menjadi dosis dewasa dan dosis pediatrik. Sediaan furosemide yang digunakan adalah parenteral.
Dosis Dewasa
Pada edema paru akut, furosemide diberikan secara intravena dengan dosis 40 mg bolus pelan 1–2 menit untuk pasien dewasa. Apabila respons tidak adekuat, dosis dapat ditingkatkan hingga 80 mg setelah 1 jam kemudian. Pemberian furosemide tidak boleh melebihi 160–200 mg/dosis.[17]
Dosis Pediatrik
Furosemide dapat diberikan secara IV atau IM dengan dosis 1 mg/kg. Bila pasien belum berspons, dosis dapat ditingkatkan sebesar 1 mg/kg, dengan jarak 2 jam setelah pemberian sebelumnya. Dosis maksimal adalah 6 mg/kg. Namun, biasanya pasien berespons baik dengan dosis 1 mg/kg.[3]
Penyesuaian Dosis
Bagi pasien geriatri, sebaiknya pemberian furosemide dimulai dari dosis rekomendasi paling rendah. Pada pasien gagal ginjal yang mengalami edema, kecepatan infus furosemide tidak boleh melebihi 2,5 mg/menit.
Untuk kondisi gagal ginjal akut, dosis furosemide 1–3 gram/hari mungkin diperlukan untuk mendapatkan respons klinis yang diinginkan. Namun, furosemide tidak boleh diberikan jika pasien mengalami oliguria.[3,15,17]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra