Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Furosemide general_alomedika 2022-09-29T08:56:27+07:00 2022-09-29T08:56:27+07:00
Furosemide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Furosemide

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Aspek farmakologi furosemide adalah sebagai diuretik kuat dengan menghambat cotransporter Na+/K+/Cl2- pada membran luminal tubulus dalam mereabsorpsi elektrolit natrium, kalium, dan klorida. Sama dengan loop diuretic lainnya, furosemide menurunkan ekskresi asam urat.

Farmakodinamik

Furosemide bekerja dengan menghambat area pengikat klorida pada cotransporter Na-K-2-CL, atau NKCC-2 yang terdapat pada pars asenden lengkung Henle, termasuk makula densa. Hal ini mengakibatkan gangguan transpor natrium dasi sisi luminal ke sisi basolateral untuk proses reabsorpsi. Inhibisi ini akan menyebabkan peningkatan ekskresi air, juga natrium, klorida, magnesium, kalsium, hidrogen, dan kalium.

Selain itu, furosemide juga memberikan efek vasodilatasi, sehingga dapat digunakan untuk terapi edema paru akut. Vasodilatasi menyebabkan penurunan respon pembuluh darah terhadap senyawa vasokonstriktor, seperti angiotensin 2 dan noradrenalin, serta penurunan produksi hormon natriuretik yang memiliki efek vasokonstriksi. Produksi prostaglandin juga akan meningkat, sehingga menambah efek vasodilatasi.

Farmakodinamik furosemide akan mengalami perubahan pada pasien gagal ginjal akut dengan oliguria. Pada pasien ini, terjadi penurunan ekskresi furosemide pada urin, sehingga menyebabkan konsentrasi furosemide plasma yang tinggi, bahkan membahayakan.[1,2,8]

Farmakokinetik

Aspek farmakokinetik furosemide dengan onset kerja 5-60 menit, dan didistribusikan dalam tubuh berikatan dengan albumin.

Absorbsi

Setelah pemberian per oral, furosemide diabsorpsi dengan cepat pada saluran gastrointestinal, dan mencapai konsentrasi puncak dalam 0,5–2 jam. Efek diuretik mulai terjadi sejak 30 menit dan efek maksimal dicapai dalam 1–2 jam.

Pada pemberian intravena, efek diuretik terjadi dalam 5 menit dan efek maksimal terjadi dalam 20–60 menit. Efek diuretik setelah pemberian intramuskular (IM) terjadi lebih lambat dibandingkan setelah pemberian intravena (IV).  Kecepatan absorpsi furosemide akan menurun jika diberi bersamaan dengan makanan, serta pada pasien sindrom nefrotik atau gagal jantung.

Efek diuretik furosemide akan bertahan selama 6–8 jam pada pemberian per oral, dan kira-kira 2 jam pada pemberian IV. Namun, efek diuretik ini dapat memanjang pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.[7,8]

Distribusi

Furosemide berikatan dengan protein kira-kira sebanyak 95%, terutama albumin. Furosemide dapat menembus plasenta, dan didistribusikan ke dalam air susu ibu (ASI). Volume distribusi furosemide IV adalah 0,181 L/kg pada orang sehat, dan sebesar 0,14 L/kg pada pasien gagal jantung. Pada neonatus, volume distribusi 1,5–6 kali lebih besar dibandingkan pasien dewasa.[1,9]

Metabolisme

Metabolisme furosemide terutama terjadi pada ginjal, dan sebagian kecil di hepar. Sebanyak 40% furosemide akan mengalami biotransformasi. Terdapat 2 macam metabolit furosemide, yaitu furosemide glucuronide yang aktif secara farmakologis, dan 4-chloro-5-sulfamoylanthranilic acid.[1,3]

Eliminasi

Sekitar 43% furosemide akan mengalami eliminasi melalui ginjal. Ekskresi furosemide pada urin didapatkan lebih tinggi setelah pemberian IV, dibanding setelah pemberian oral. Sekitar 50% furosemide akan diekskresi dalam bentuk yang tidak berubah.

Waktu paruh furosemide 40 mg adalah 4 jam setelah pemberian oral, dan 4,5 jam setelah pemberian IV. Waktu paruh terminal dapat meningkat menjadi 24 jam pada pasien gagal ginjal stadium akhir.[1,3]

Resistensi

Studi menunjukan, terdapat kasus resistensi diuretik yang ditandai dengan tidak tercapainya efek yang diharapkan walaupun pemberian dosis furosemide maksimal. Pada pasien dewasa dengan resistensi furosemide, disarankan untuk mengganti furosemide menjadi bumetanide atau torasemid. Pilihan lainnya adalah menggunakan kombinasi 2 diuretik, yakni furosemide disertai diuretik golongan thiazide atau mineral corticoid receptor antagonist (MRA), seperti spironolactone.[10,11]

Studi oleh Shiraishi et al pada tahun 2016 melaporkan kasus resistensi diuretik pada bayi gagal jantung, sekalipun sudah menggunakan dual diuretic yakni furosemide dan spironolactone oral. Pada kasus tersebut, penatalaksanaan dengan furosemide drip disertai NaCl 3% terbukti aman dan efektif.[12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Drugbank. Furosemide. 2022 https://go.drugbank.com/drugs/DB00695
2. Khan TM, Patel R, Siddiqui AH. Furosemide. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499921/
3. American Society of Health-System Pharmacists. Furosemide. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/furosemide.html#pharmacokinetics
7. Drugs.com. Furosemide Prescribing Information. 2022 https://www.drugs.com/pro/furosemide.html#s-34071-1
8. McMahon BA, Chawla LS. The furosemide stress test: current use and future potential. Ren Fail. 2021 Dec;43(1):830-839. doi: 10.1080/0886022X.2021.1906701.
9. Pacifici GM. Clinical pharmacology of furosemide in neonates: A review. Pharmaceuticals. 2013;6:1094-129.
10. Pinokowski P, Voors AA, Anker SD, Bueno H, Cleland JGF, Falk V. ESC Guidelines for the diagnosis and management of acute and chronic heart failure. Eur Heart J. 2016;37: 2179-80.
11. Hoorn EJ, Ellison DH. Diuretic resistance. Am J Kidney Dis. 2016:1-6.
12. Shiraishi M, Murakami T, Nawa T, Kobayashi H, Nagamine H, Shiraga K, et al. Hypertonic saline with furosemide for diuretic resistant congestive heart failure in an infant. Int Journal of Cardiology. 2016;215:127-8.

Pendahuluan Furosemide
Formulasi Furosemide

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.