Efek Samping dan Interaksi Obat Irbesartan
Efek samping irbesartan yang sering terjadi berupa hipotensi, keringat dingin, menggigil, kebingungan, dan pusing. Selain itu, irbesartan dapat menyebabkan diare, artralgia, nyeri perut, rasa panas di dada, serta kelelahan.
Interaksi obat irbesartan yang dapat terjadi adalah pada penggunaan bersama dengan diuretik hemat kalium, lithium, aliskiren, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti diklofenak.
Efek Samping
Dalam uji klinis terkontrol plasebo, efek samping yang ditemukan setidaknya 1% pada penggunaan irbesartan adalah diare (3%), dispepsia atau mulas (2%), dan kelelahan (4%).
Pada pasien dengan nefropati diabetik pada diabetes mellitus tipe 2, efek samping yang dilaporkan adalah hiperkalemia. Kondisi hiperkalemia dilaporkan menyebabkan penghentian terapi irbesartan pada 2,1% pasien. Selain itu, efek samping lain yang dilaporkan berupa pusing, hipotensi ortostatik, dan pusing ortostatik.
Efek samping lain yang dilaporkan pasca pemasaran adalah urtikaria, angioedema, gangguan fungsi hepar, ikterus, hepatitis, trombositopenia, dan tinitus.[3]
FDA telah menarik sediaan irbesartan yang diproduksi oleh beberapa fasilitas manufaktur karena mengandung kontaminan N-Nitrosodiethylamine (NDEA). Zat ini telah diketahui merupakan karsinogen terhadap hewan dan manusia.[13]
Interaksi Obat
Penggunaan irbesartan dapat meningkatkan toksisitas lithium. Selain itu, penggunaan dengan diuretik hemat kalium, seperti spironolactone, akan meningkatkan risiko hiperkalemia.
Diuretik Hemat Kalium
Konsumsi irbesartan dengan obat diuretik hemat kalium, seperti spironolactone, dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah. Hal ini meningkatkan risiko hiperkalemia, termasuk hiperkalemia berat. Pemantauan kadar kalium dalam darah penting untuk dilakukan.[3]
Lithium
Pada pasien dapat terjadi peningkatan kadar serum lithium yang dapat menyebabkan toksisitas. Pemantauan kadar lithium pada pasien dilakukan. Gejala yang timbul dapat berupa pusing, kebingungan, diare, muntah, kelemahan otot, tremor, dan pandangan yang kabur.[1,3]
Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
Penggunaan irbesartan bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti diklofenak, dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal reversibel. Lakukan pemantauan fungsi ginjal secara periodik jika pasien mengonsumsi irbesartan dan OAINS bersamaan.[3]
Aliskiren
Aliskiren adalah inhibitor pada renin. Konsumsi irbesartan dengan aliskiren dapat menimbulkan dual blokade pada renin-angiotensin system (RAS) yang meningkatkan risiko hipotensi.[3]
Angiotensin-converting Enzyme (ACE) Inhibitor
Irbesartan merupakan obat golongan angiotensin receptor blocker (ARB). Apabila obat ini dikonsumsi dengan ACE inhibitor, seperti captopril, maka dapat menyebabkan dual blokade pada RAS. Penggunaan kedua obat ini dapat menimbulkan hipotensi, gangguan ginjal, dan gangguan elektrolit.[1,3]