Kontraindikasi dan Peringatan Irbesartan
Kontraindikasi penggunaan irbesartan adalah pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas pada irbesartan, anak usia di bawah 6 tahun, serta pasien diabetes mellitus yang mengonsumsi aliskiren. Peringatan pada konsumsi irbesartan adalah terkait risiko efek buruk pada janin, sehingga penggunaan obat harus dihentikan segera setelah pasien terdeteksi hamil.[1,3]
Kontraindikasi
Kontraindikasi irbesartan adalah pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap komponen irbesartan.
Pada ibu hamil dan menyusui, irbesartan juga tidak disarankan. Irbesartan dapat menimbulkan abnormalitas pada janin atau bayi.
Aliskiren merupakan inhibitor pada renin. Konsumsi irbesartan dengan aliskiren menjadi kontraindikasi pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2. Kombinasi keduanya dapat menyebabkan gangguan ginjal.[3,10]
Peringatan
Konsumsi irbesartan dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, adanya hipotensi, dan hiperkalemia. Penggunaan irbesartan pada pasien dengan psoriasis juga perlu diawasi. Selain itu, kombinasi obat dengan ACE inhibitor perlu untuk diperhatikan.
Penting untuk diketahui bahwa irbesartan yang diproduksi oleh beberapa fasilitas manufaktur telah ditarik oleh FDA Amerika Serikat karena mengandung kontaminan N-Nitrosodiethylamine (NDEA). Zat tersebut telah diketahui merupakan karsinogen terhadap hewan dan manusia.[13]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan obat yang bekerja pada sistem renin-angiotensin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan mengurangi fungsi ginjal janin dan meningkatkan morbiditas dan kematian janin atau neonatus. Oligohidramnion yang dihasilkan telah dikaitkan dengan hipoplasia paru janin dan deformasi tulang. Potensi efek samping neonatal termasuk hipoplasia tengkorak, anuria, hipotensi, gagal ginjal, dan kematian.
Risiko Hipotensi
Pada pasien yang kekurangan volume atau garam, misalnya akibat konsumsi diuretik dosis tinggi, dapat terjadi hipotensi simtomatik setelah terapi dengan irbesartan. Lakukan dulu koreksi volume dan elektrolit sebelum pemberian irbesartan atau lakukan penyesuaian dosis.
Gangguan Fungsi Ginjal
Terdapat kemungkinan perubahan fungsi ginjal akibat hambatan pada sistem renin-angiotensin. Pemantauan fungsi ginjal secara berkala diperlukan untuk pasien yang mengonsumsi irbesartan. Penggunaan irbesartan harus diperhatikan terutama pada pasien dengan renal artery stenosis. Pada bilateral renal artery stenosis penggunaan irbesartan harus dihindari.
Risiko Hiperkalemia
Pada penggunaan irbesartan dengan diuretik hemat kalium seperti spironolactone, dapat terjadi hiperkalemia. Kadar kalium perlu untuk dipantau, termasuk pada pasien dengan gagal jantung.
Dual Blokade pada Sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone (RAAS)
Terdapat bukti bahwa penggunaan bersama ACE-inhibitor, seperti captopril, serta penggunaan bersama aliskiren meningkatkan risiko hipotensi, hiperkalemia, dan penurunan fungsi ginjal. Hal ini disebabkan oleh blokade ganda sistem renin-angiotensin.[3,10]