Pengawasan Klinis Valsartan
Pengawasan klinis pada pengguna valsartan di antaranya adalah tekanan darah karena valsartan memiliki efek vasodilatasi arteri general yang dapat menyebabkan hipotensi. Selain itu pemantauan kadar elektrolit juga perlu dilakukan karena valsartan dapat menyebabkan hiperkalemia.[1]
Perubahan pada tekanan darah, serum kreatinin, serum potassium perlu diperiksa dalam waktu 2-4 minggu waktu pemberian valsartan awal. Bila terdapat peningkatan serum kreatinin lebih dari 30% dalam waktu 4 minggu pemberian/peningkatan dosis, maka pemberian valsartan harus dihentikan/diturunkan dosisnya.[9]
Valsartan sebaiknya tidak diberikan/dihentikan pada pasien gagal ginjal yang mengalami gejala uremia, atau pada pasien yang mengalami hipotensi simtomatik atau hiperkalemia tidak terkontrol meski sudah diberikan terapi.[9]
Valsartan juga bisa menyebabkan gagal ginjal akut, misalnya pada pasien diabetes melitus dengan gangguan fungsi ginjal yang mengonsumsi aliskiren, sehingga fungsi ginjal pada pasien tersebut sebaiknya diawasi.[1]
Pada pasien dengan stenosis arteri renal bilateral dan deplesi cairan intravaskular, pemberian valsartan sebaiknya dihindari karena berisiko menurunkan glomerular filtration rate.
Pada pasien yang sedang mengonsumsi valsartan dan mengalami deplesi cairan intravaskular, misalnya karena dehidrasi, obat dapat dihentikan dulu sementara hingga terjadi perbaikan klinis.[4]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja