Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Bumetanide general_alomedika 2025-02-19T13:56:37+07:00 2025-02-19T13:56:37+07:00
Bumetanide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Bumetanide

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Farmakologi bumetanide merupakan diuretik loop, yang bekerja dengan menghambat reabsorpsi natrium (Na) dan klorida (Cl) dalam lengkung Henle dan tubulus renal proksimal, serta menghambat sistem transportasi pengikat klorida (Cl) sehingga memicu ekskresi air dan elektrolit.[1-4]

Farmakodinamik

Bumetanide merupakan turunan asam sulfamoyl anthranilic poten dengan struktur menyerupai furosemide. Pada individu dengan fungsi renal normal, bumetanide dapat bekerja 40 kali lebih efektif dibandingkan furosemide.[1-4]

Bumetanide bekerja secara langsung dan tidak langsung dalam menghambat sistem transportasi kation natrium-kalium-klorida pada sisi luminal dan tubulus renal proksimal. Selain itu, bumetanide juga memblokir bumetanide-sensitive sodium-potassium-chloride cotransporter (NKCC1) sehingga menghambat penyerapan klorida, menurunkan konsentrasi klorida internal dalam neuron, dan memblokir efek rangsang GABA pada neonatus sehingga mencegah kejang pada neonatus. [1-4]

Farmakokinetik

Secara farmakokinetik, hampir seluruh bumetanide diserap secara cepat pada saluran pencernaan dan diserap secara menyeluruh pada pemberian intramuskular. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan solusi injeksi yang diberikan secara peroral dan parenteral (intravaskular dan intramuskular).[1,3,4,5]

Absorbsi

Bumetanide oral diserap dengan cepat dan hampir seluruhnya pada saluran gastrointestinal. Bioavaibilitas dari bumetanide yang diberikan secara peroral mencapai 80-95% dan meningkat menjadi 100% dengan pemberian secara parenteral (injeksi intramuskular).[1-4]

Onset kerja bumetanide mencapai 2-3 menit pada pemberian intravena dan 30-60 menit pada pemberian intramuskular atau peroral, dengan durasi kerja mencapai 4-6 jam pada pemberian peroral dan 2-3 jam pada pemberian intravena. Waktu penyerapan puncak plasma mencapai 5 menit pada pemberian intravena, 30 menit pada pemberian intramuskular, dan 1-2 jam pada pemberian peroral.[1-4]

Bioavaibilitas dari bumetanide tidak berubah secara signifikan pada pasien yang mengalami edema berat. Bumetanide dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Namun, konsentrasi plasma puncak berkurang dan waktu ke puncak plasma dapat tertunda ketika bumetanide diberikan bersama makanan.[3,4]

Distribusi

Bumetanide didistribusikan luas ke jaringan tubuh dengan volume distribusi berkisar antara 9-25 L (dewasa) serta 0,26-0,39 L/kgBB (neonatus dan bayi). Pengikatan bumetanide secara in vitro dengan protein plasma mencapai 94-96%.[1,4]

Metabolisme

Bumetanide dimetabolisme sebagian pada organ hepar melalui oksidasi rantai N-butyl, membentuk metabolit alkohol. Metabolit lainnya dari hasil metabolisme bumetanide adalah konjugat bumetanide, desbutyl bumetanide, dan asam aliphatic (inaktif).[1-4]

Eliminasi

Sebesar 75-80% bumetanide dieliminasi melalui urin, dengan 45-60% sebagai bumetanide yang tidak berubah dan 20-35% sebagai metabolit. Selain itu, bumetanide juga dieliminasi melalui feses sebesar 10-20% dan bilier sebesar 2%.[1,3,4]

Setelah pemberian secara peroral, ekskresi bumetanide mencapai 50,1% dalam 24 jam dan 80,5% dalam 48 jam. Pada pemberian intravena (IV), bumetanide diekskresikan sebesar 40% setelah 12 jam dan 71,4%, setelah 24 jam.[1-4]

Waktu paruh eliminasi bumetanide sekitar 1-1,5 jam dengan tingkat kecepatan clearance yang berbeda, antara lain 0,2-1,1 mL/menit/kgBB (neonatus prematur dan cukup bulan dengan gangguan pernapasan), 2,17 mL/menit/ kgBB (neonatus menerima bumetanide karena kelebihan volume),  1,8 ± 0,3 mL/menit/kgBB (subjek geriatri), dan 2,9 ± 0,2 mL/menit/kgBB (subjek usia lebih muda).[1-4]

 

Direvisi oleh: dr. Eurena Maulidya Putri P.

Referensi

1. Medscape. Bumetanide (Rx). 2021. https://reference.medscape.com/drug/bumex-burinex-bumetanide-342421
2. PubChem. Bumetanide. 2025. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Bumetanide
3. JoDrugs. Bumetanide. 2025. http://www.jodrugs.com/products/37842-bumetanide.aspx
4. MIMS. Bumetanide. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bumetanide?mtype=generic
5. Food and Drug Administration. Bumex. 2010. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/018225s024lbl.pdf

Pendahuluan Bumetanide
Formulasi Bumetanide

Artikel Terkait

  • Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Torakosentesis Tidak Bermanfaat pada Kasus Gagal Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
    Waspadai Obat yang Dapat Memperparah Kondisi Gagal Jantung Berikut Ini
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung
    BNP dan NT-proBNP sebagai Penanda Diagnosis Gagal Jantung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 07:06
Myocarditis dengan ASTO negatif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mendapatkan pasien anak2 usia 12 tahun datang dengan keluhan muntah2 sering setiap makan dan minum, lemas, keringat dingin. Sampao di IGD...
Anonymous
Dibalas 22 Oktober 2024, 13:26
Tatalaksana hipertensi dengan edema kedua tungkai di puskesmas
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, px tidak ada keluhan. Namun pada pemeriksaan kaki edema +/+. Riwayat penyakit hipertensi tidak berobat rutin, TD 150/70. Baiknya penanganan...
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 11:40
Apakah chf dan stroke tidak ada hubungannya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Pasien 62 th setelah rawat inap dan d rawat oleh 2 sp. SpJp dgn dx chf dan spN dgn dx stroke.. kmdian pasien kontrol stlah rawatan,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.