Indikasi dan Dosis Bumetanide
Indikasi penggunaan bumetanide adalah pada kondisi edema, baik yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif, penyakit hepar dan renal, termasuk sindrom nefrotik pada dewasa. Dosis yang direkomendasikan dibuat berdasarkan sediaan, penyebab edema dan ada/tidaknya penurunan fungsi renal. Dosis yang efektif ditentukan berdasarkan respon diuretik setelah pemberian dosis awal.[1-3]
Dosis
Untuk mencapai target diuresis yang diinginkan tanpa disertai risiko intoksikasi, dokter perlu mengetahui dosis awal pemberian bumetanide yang tepat, dosis maksimum yang efektif, dan dosis maksimum harian bumetanide yang direkomendasikan.
Dosis Awal
Dosis awal pemberian bumetanide bervariasi, tergantung pada penyebab timbulnya edema dan ada atau tidaknya penurunan fungsi ginjal. Pada kondisi yang tidak disertai edema, dosis awal pemberian bumetanide adalah 0.25 mg. Pada kondisi yang disertai edema, dosis awal pemberian bumetanide adalah 0.5 mg.
Dosis Efektif Maksimum
Dosis efektif maksimum adalah kisaran dosis yang mencapai laju puncak dari ekskresi sodium. Pada prakteknya, apabila dosis awal pemberian tidak dapat mencapai target diuresis, maka dosis dapat ditingkatkan 2 kali lipat sampai mencapai target diuresis. Pasien dengan penurunan fungsi ginjal mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus sehingga memerlukan dosis efektif maksimum yang lebih tinggi. Apabila dosis efektif pemberian nya sudah diketahui, maka bumetanide dapat diberikan 1-3 kali sehari.
Rekomendasi Dosis Harian Maksimum
Pada beberapa kondisi, bumetanide dapat diberikan dalam dosis yang lebih besar daripada dosis efektif maksimum. Namun, pemberiannya tidak boleh melebihi dosis harian maksimum yang direkomendasikan karena dapat meningkatkan risiko intoksikasi.[10,11]
Bumetanide Oral
Rekomendasi dosis pemberian bumetanide oral adalah 0,5-2 mg pada pagi atau sore hari sebagai dosis tunggal. Jika respon terapi tidak memadai, maka dosis kedua atau ketiga diberikan dengan interval 4-5 jam hingga mencapai dosis maksimum 10 mg/hari. [1,3,4]
Adapun dosis pemeliharaan yang direkomendasikan untuk mengendalikan edema adalah dengan pemberian intermiten, seperti dua hari sekali atau diberikan selama 3-4 hari dengan periode istirahat 1-2 hari di antaranya. [1,3,4]
Bumetanide Parenteral
Bumetanide parenteral dapat diberikan secara intravena (IV) atau intramuskular (IM). Pemberian terapi loop diuretik intravena umumnya dilakukan untuk mencapai diuresis secara cepat atau pada kondisi dimana penyerapan saluran pencernaan berkurang. Pemberian bumetanide secara IV direkomendasikan dengan dosis inisial 1 mg selama 1-2 menit, lalu diikuti 0,5-2 mg/jam. Sedangkan, pada pemberian bumetanide secara IM, dosis yang direkomendasikan adalah 0,5-1 mg. [1,3,4]
Jika respon terapi bumetanide secara IV dan IM tidak memadai, dosis kedua atau ketiga dapat diberikan dengan interval 2-3 jam hingga dosis maksimum 10 mg/ hari. [1,3]
Indikasi
Indikasi penggunaan bumetanide adalah sebagai tatalaksana edema. Penyebab terbesar terjadinya edema pada populasi dewasa adalah gagal jantung, penyakit hepar dan renal, penyakit ginjal akut dan kronis, dan sindrom nefrotik. Adapun indikasi dan dosis pemberian bumetanide, dirangkum pada tabel 1. Penggunaan bumetanide memerlukan penyesuaian pemberian pada populasi spesifik/khusus seperti geriatri, penderita dengan gagal hati dan ginjal.[1,3]
Tabel 1: Penyebab edema tersering dan dosis pemberian bumetanide pada pasien dewasa
Indikasi | Dosis awal (oral atau IV) | Dosis efektif maksimum (IV) | Dosis Harian MaksimalĀ (IV) |
Gagal Jantung | 0.5 mg, 1-2x per hari | 3 mg 3x per hari | 10 mg |
Asites pada Sirosis | 1 mg, 1-2x per hari | 1 mg 3x per hari | 4 mg |
Sindrom Nefrotik | 1 mg, 1-2x per hari | 3 mg 3x per hari | 10 mg |
Penyakit Ginjal Kronis | tergantung stage berapa, membutuhkan dosis yang lebih tinggi | 10 mg 3x per hari | 10 mg |
Cedera Ginjal Akut | 2 mg, 1-2x per hari | tidak dilaporkan | tidak dilaporkan |
Sumber: dr.Ruth, Alomedika.[12,13]
Gagal Hati
Dosis pemberian bumetanide pada pasien dengan gagal hati yang direkomendasikan adalah dosis minimal dan meningkatkan dosis dengan sangat lambat jika diperlukan.[3,4]
Gagal Ginjal
Pada pasien dengan gagal ginjal tidak diperlukan penyesuaian dosis karena sebagian besarnya memberikan respon diuretic yang adekuat dengan pemberian dosis normal. Namun, pemberian bumetanide harus dihindari pada pasien dengan anuria atau insufisiensi ginjal derajat berat atau progresif dan dihentikan jika terjadi penurunan fungsi renal secara cepat. Pemberian infus intravena bumetanide secara kontinu diketahui lebih efektif dan menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dosis bolus pada pasien dengan gagal ginjal kronik.[3,4]
Geriatri
Penyesuaian dosis bumetanide pada populasi geriatri belum diperlukan. Namun, terdapat beberapa aspek yang dapat menyebabkan peningkatan kadar plasma bumetanide. Beberapa hal yang mempengaruhi yaitu adanya penurunan fungsi renal, hepar, jantung, frekuensi penyakit penyerta, penggunaan terapi lain, serta penurunan tingkat kecepatan clearance renal terkait usia. Maka dari itu, pemberian bumetanide harus dilakukan secara hati-hati dan dimulai dengan dosis paling rendah, yaitu 0,5 mg.[1,3,4]