Kontraindikasi dan Peringatan Fenofibrate
Kontraindikasi dan peringatan pemakaian fenofibrate adalah pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap fenofibrate, serta pada pasien dengan abnormalitas fungsi hati persisten, gagal ginjal, dan ibu menyusui.[4,5]
Kontraindikasi
Fenofibrate dikontraindikasikan pada penderita gangguan ginjal berat, termasuk yang sedang menjalani dialisis. Obat ini juga tidak boleh digunakan pada penderita penyakit hati aktif, terutama penderita sirosis bilier primer dan gangguan fungsi hati persisten.
Fenofibrate juga dikontraindikasikan pada kondisi gangguan empedu dan pankreatitis akut atau kronis. Fenofibrate dikontraindikasikan pada pasien yang menyusui.[4,5]
Pada pasien dengan gangguan ginjal, termasuk pada pasien dialisis, tidak boleh diberikan fenofibrate karena terjadi penurunan klirens obat dan terjadi peningkatan risiko miositis. Selain itu, terjadi peningkatan risiko miopati pada pasien diabetes mellitus dan gangguan tiroid.[3,5]
Peringatan
Pemberian fenofibrate perlu memperhatikan risiko miopati dan rhabdomyolysis, terutama pada lansia dan pasien dengan diabetes, gagal ginjal, atau hipotiroid. Fenofibrate juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kreatinin serum reversibel, sehingga diperlukan pemantauan fungsi ginjal berkala pada pasien dengan gangguan ginjal. Selain itu, fenofibrate juga meningkatkan ekskresi kolesterol ke empedu yang dapat meningkatkan risiko kolelitiasis.[4]
Mortalitas dan Morbiditas Penyakit Jantung Koroner
Pengaruh fenofibrate pada morbiditas dan mortalitas penyakit jantung koroner dan mortalitas non-kardiovaskular belum diketahui pasti.[4]
Pengaruh pada Otot Skeletal
Fibrat meningkatkan risiko miopati dan telah dikaitkan dengan rhabdomyolisis. Risiko toksisitas otot yang serius tampaknya meningkat pada pasien usia lanjut dan pasien dengan diabetes, insufisiensi ginjal, atau hipotiroidisme. Miopati perlu dicurigai pada pasien dengan mialgia difus, nyeri atau kelemahan otot, dan peningkatan kadar serum creatine phosphokinase (CPK) yang nyata.[4]
Gangguan Fungsi Hepar dan Ginjal
Fenofibrate telah dilaporkan menyebabkan peningkatan kadar serum transaminase. Fenofibrate juga telah dilaporkan berkaitan dengan peningkatan kadar kreatinin serum.[4]
Kolelitiasis
Fenofibrate dapat meningkatkan ekskresi kolesterol ke dalam empedu. Hal ini meningkatkan risiko kolelitiasis.[4]
Pankreatitis
Pankreatitis telah dilaporkan pada pasien yang mengonsumsi fenofibrate. Hal ini dapat berkaitan dengan kegagalan terapi pada pasien dengan hipertrigliseridemia berat, efek obat langsung, atau sekunder akibat pembentukan batu saluran empedu.[4]
Gangguan Hematologi
Penurunan hemoglobin, hematokrit, dan sel darah putih telah diamati pada pasien setelah memulai terapi fenofibrate. Namun, umumnya kadar akan kembali stabil setelah pemberian jangka panjang.
Trombositopenia dan agranulositosis telah dilaporkan pada individu yang diobati dengan fenofibrate. Pemantauan berkala jumlah sel darah merah dan putih direkomendasikan selama 12 bulan pertama terapi.[4]
Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Njoto MIPH MHM