Indikasi dan Dosis Bisoprolol
Indikasi bisoprolol adalah untuk terapi gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi, hipertensi, dan angina pektoris. Prinsip penggunaan dosis bisoprolol adalah “start low go slow” yang artinya apabila pasien sudah mendapatkan efek terapi dengan dosis yang terkecil, maka dosis tersebut yang dipertahankan.[2,9,10]
Hipertensi dan Angina
Dosis awal bisoprolol yang diberikan pada pasien hipertensi atau angina pektoris dapat dimulai dari 5 mg sehari sekali. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sampai 10 mg. Dosis maksimal yang dapat diberikan adalah 20 mg/hari.[9,10]
Gagal Jantung dengan Penurunan Fraksi Ejeksi
Panduan American Heart Association (AHA) dan European Society of Cardiology (ESC) merekomendasikan dosis awal terkecil 1,25 mg sehari sekali dan dapat ditingkatkan secara bertahap sampai dosis terapi 10 mg atau dosis maksimal yang dapat ditoleransi.
Kenaikan dosis dapat dilakukan secara titrasi setelah 2–4 minggu. Pada kondisi terjadi perburukan gagal jantung, hipotensi simtomatik, atau bradikardi (nadi <50 kali/menit), penambahan dosis harus dipertimbangkan kembali.[1,3,17]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Pada pasien hipertensi atau angina pektoris yang juga memiliki gangguan fungsi ginjal dengan klirens kreatinin <40 mL/menit, dosis bisoprolol yang dianjurkan adalah 2,5 mg per hari, yang dapat dititrasi sampai dosis 10 mg per hari maksimal. Namun, bila klirens kreatinin masih >40 mL/menit, tidak ada penyesuaian dosis bisoprolol.[9,10]
Pada pasien hipertensi atau angina pektoris yang memiliki gangguan fungsi hati berat, dosis awal bisoprolol yang dianjurkan adalah 2,5 mg per hari, dengan dosis maksimal yang dapat diberikan adalah 10 mg per hari.[9,10]