Farmakologi Benzoyl Peroxide
Farmakologi benzoyl peroxide adalah sebagai agen bakterisidal yang bekerja dengan melepaskan oksigen radikal bebas sehingga dapat mengoksidasi protein bakteri. Benzoyl peroxide juga bekerja sebagai agen sebostatik, dan keratolitik ringan.[1-3]
Farmakodinamik
Benzoyl peroxide memiliki aktivitas bakterisidal terhadap Cutibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan Propionibacterium acnes. Efek bakterisidal benzoyl peroxide berasal dari kemampuannya untuk melepaskan oksigen radikal bebas yang dapat mengoksidasi protein bakteri yang ada pada folikel sebasea, sehingga dapat menurunkan jumlah bakteri dan asam lemak bebas yang dapat mengiritasi kulit.
Penggunaan benzoyl peroxide dengan konsentrasi 10% selama dua minggu, dapat menurunkan jumlah P.acnes sebanyak 98%, dan asam lemak bebas sebanyak 50%.
Benzoyl peroxide juga memiliki efek sebostatik dan keratolitik ringan yang bermanfaat untuk tata laksana akne tipe komedo. Efek keratolitik benzoyl peroxide yaitu dengan cara meningkatkan laju pergantian sel epitel. Benzoyl peroxide sangat efektif bila dikombinasikan dengan terapi acne lainnya.[1-3]
Farmakokinetik
Benzoyl peroxide memiliki durasi aksi yang singkat dan indeks terapeutik yang luas [1,2,9]
Absorpsi
Benzoyl peroxide yang dioleskan secara topikal di kulit akan dikonversi menjadi asam benzoate, dan hanya sebesar 5% yang diabsorpsi secara sistemik, sisanya sebesar 95% tidak diabsorpsi dan akan dimetabolisme 8 jam kemudian.[1]
Distribusi
Dalam sebuah studi binatang, distribusi dan disosiasi (14)C benzoyl peroxide dipelajari pada kulit tikus tak berbulu setelah penerapan gel 10% selama 3, 8 dan 24 jam. Studi ini menunjukkan bahwa sejumlah kecil benzoyl peroxide berdifusi menuju epidermis hingga ke dermis yang lebih dalam, di mana asam benzoat mewakili 74% radioaktivitas. Gradien distribusi radioaktivitas dan tingkat konversi menjadi asam benzoat ditemukan stabil antara 3 dan 24 jam aplikasi di semua bagian kulit.[1]
Metabolisme
Ikatan peroksida pada benzoyl peroxide akan dipecah menjadi dua bentuk radikal benzoyloxy. Radikal benzoyloxy dapat berinteraksi dengan molekul lain membentuk asam benzoate, atau dapat pecah lagi dan melepaskan karbon dioksida dan radikal fenil. Radikal benzoyloxy yang menjadi asam benzoate akan dimetabolisme oleh sistein, menghasilkan oksigen radikal bebas dan menyebabkan oksidasi protein bakteri.[1]
Eliminasi
Hasil metabolit benzoyl peroxide berupa asam benzoat diekskresikan oleh sistem renalis melalui urine.[1]