Pengawasan Klinis Isotretinoin
Pengawasan klinis yang penting selama terapi isotretinoin adalah pemeriksaan kehamilan karena obat ini bisa menyebabkan kelainan janin yang berat. Pengawasan klinis lain dapat berupa pemeriksaan laboratorium dan skrining depresi.[1,4]
Pemeriksaan Kehamilan
Pada wanita hamil atau yang mungkin hamil, diperlukan dua pemeriksaan kehamilan negatif sebelum mengonsumsi isotretinoin. Pemeriksaan pertama dilakukan 30 hari sebelum memulai pengobatan. Pemeriksaan kedua dilakukan setidaknya 19 hari setelah pemeriksaan negatif pertama dan dalam 5 hari pertama siklus menstruasi pasien.
Selanjutnya, pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan setiap bulan selama masa pengobatan. Pemeriksaan kehamilan yang terakhir dilakukan 30 hari setelah terapi selesai.[1,20]
Pemeriksaan Laboratorium
Peningkatan kadar serum lipid dan transaminase dapat terjadi pada pasien yang mengonsumsi isotretinoin. Sering kali peningkatan kadar serum tidak relevan secara klinis dan dapat kembali ke nilai normal setelah terapi dihentikan. Walaupun demikian, tetap penting untuk melakukan pemeriksaan laboratorium sebelum memulai pengobatan.
Masih sering menjadi perdebatan apakah pemeriksaan laboratorium perlu diulang atau tidak. Menurut beberapa publikasi, pemeriksaan ulang tidak perlu untuk dilakukan kecuali pada kelompok orang yang berisiko tinggi, seperti pasien dengan riwayat diabetes mellitus dan hipertrigliseridemia. Namun, ada juga yang menyarankan pemeriksaan laboratorium diulang 1 bulan setelah pengobatan dimulai dan setiap 3 bulan selama pengobatan.[1,13,20]
Skrining Depresi
Skrining awal serta pemantauan tanda dan gejala depresi diperlukan pada pasien yang mendapat terapi isotretinoin.[1,13,14]