Kontraindikasi dan Peringatan Tobramycin
Kontraindikasi dan peringatan tobramycin adalah pada pasien dengan hipersensitivitas, baik terhadap obat ini ataupun obat golongan aminoglikosida lain. Peringatan dan perhatian khusus untuk penggunaan tobramycin meliputi pada pasien-pasien usia tua, pasien dengan riwayat gangguan fungsi ginjal, serta penyakit neuromuskular.[8,19]
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan tobramycin adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap tobramycin dan obat golongan aminoglikosida lain.
Hal ini berkaitan dengan adanya cross-sensitivity terhadap obat-obatan yang masih dalam satu golongan. Selain itu, penggunaan tobramycin juga dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan vestibular atau auditorik yang disebabkan oleh penggunaan aminoglikosida sebelumnya.[8,19]
Peringatan
Peringatan pada penggunaan tobramycin terkait dengan kemungkinan reaksi hipersensitivitas yang ditandai dengan reaksi anafilaksis dan keluhan-keluhan dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif hingga sindrom Stevens-Johnson. Kejadian ini jarang, tetapi pernah dilaporkan. Saat reaksi alergi dicurigai, segera hentikan pemberian.
Kejadian diare akibat infeksi C. difficile sering dilaporkan terkait penggunaan antibiotik. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada flora normal usus. Tobramycin injeksi juga pernah dilaporkan menyebabkan keluhan serupa. Gejala yang timbul bervariasi, mulai dari diare ringan hingga kolitis berat.[8]
Peringatan dan perhatian khusus tentang penggunaan tobramycin juga ditujukan pada pasien-pasien dengan gangguan fungsi ginjal maupun pada pasien dengan terapi konkomitan yang bersifat nefrotoksik.
Selain itu, pada pasien yang dengan riwayat penyakit neuromuskular, seperti myasthenia gravis dan penyakit Parkinson, efek samping tobramycin juga cenderung lebih sering terjadi dan bersifat fatal.[9,19]
Overdosis
Gejala dan tanda terkait overdosis tobramycin akan bervariasi tergantung dosis yang diberikan, fungsi ginjal pasien, status hidrasi, usia, dan terapi konkomitan lainnya.
Gejala ototoksisitas terkait overdosis yang pernah dilaporkan adalah tinnitus, pusing, dan vertigo, meskipun pasien-pasien asimtomatis juga banyak ditemukan. Gejala blokade neuromuskular meliputi paralisis otot pernapasan terutama pada pasien dengan penyakit neuromuskular penyerta.
Toksisitas lebih berpotensi terjadi pada pasien dengan durasi terapi lebih dari 10 hari dan pada pasien dewasa yang diberikan dosis lebih dari 5 mg/kgBB/hari, atau pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal.
Tata laksana utama terhadap overdosis tobramycin adalah dengan primary survey dan stabilisasi pasien. Pastikan jalan napas dan oksigenasi aman terutama pada pasien dengan kecurigaan paralisis otot-otot pernapasan.
Langkah resusitasi harus segera dilakukan agar tercapai output urine 3-5 ml/kg/jam. Monitoring keseimbangan cairan, klirens kreatinin, dan kadar tobramycin plasma dilakukan hingga target kadar tobramycin turun di bawah 2 µg/ml dalam darah.[8]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja