Pengawasan Klinis Tobramycin
Pengawasan klinis penggunaan tobramycin dibagi berdasarkan pengawasan klinis terhadap dosis dan konsentrasinya dalam darah, serta pengawasan klinis terhadap potensi efek sampingnya.[19,22]
Monitoring Dosis dan Konsentrasi Plasma
Pengawasan klinis terkait dosis pemberian dan konsentrasi obat dalam darah bertujuan untuk menekan potensi terjadinya efek samping.[19]
Terapi empiris menggunakan tobramycin, atau aminoglikosida lainnya, yang diberikan dengan durasi terapi 48 jam, secara umum, tidak membutuhkan monitoring konsentrasi plasma. Pengawasan klinis dipertimbangkan pada pasien-pasien dengan status fungsi ginjal yang cepat dan mudah berubah, misalnya pasien dalam kondisi kritis dan dirawat di ICU, atau pasien dengan gagal ginjal akut.[22]
Untuk terapi tobramycin yang diberikan dalam durasi lebih dari 48 jam, pemantauan konsentrasi obat wajib dilakukan. Konsentrasi plasma diukur saat pemberian dosis yang pertama, 30 menit setelah pemberian infus intravena atau 1 jam pasca injeksi intramuskular. Kemudian konsentrasi diukur lagi 8 jam setelahnya, atau tepat sesaat sebelum dosis berikutnya diberikan. Pengukuran-pengukuran ini penting untuk melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.[8,22]
Panduan mengenai frekuensi pemantauan akan bervariasi tergantung institusi dan standar praktik. Secara umum, pemeriksaan konsentrasi obat dilakukan pada 2-3 dosis pertama dan pada hari ke-3 dan ke-4 masa terapi.[8]
Monitoring Toksisitas
Pengawasan klinis juga dilakukan terkait efek samping dan toksisitas.
Nefrotoksisitas
Salah satu penanda laboratorium sederhana untuk status fungsi ginjal adalah kadar kreatinin dalam darah. Pemeriksaan serum kreatinin dan penghitungan laju filtrasi glomerulus dilakukan sebelum memulai terapi tobramycin, terutama bila diberikan melalui injeksi.[8,22]
Selanjutnya, pemeriksaan serum kreatinin tetap dilakukan secara serial, hingga 2-3 kali seminggu atau lebih sering jika ada indikasi. Peningkatan serum kreatinin dapat menjadi tanda penurunan fungsi ginjal dan diperlukannya penyesuaian dosis.[22]
Ototoksisitas
Pada kasus di mana akan diberikan terapi tobramycin selama lebih dari 5 hari, pemeriksaan fungsi audio-vestibular sebaiknya dilakukan dalam 72 jam sebelum terapi dimulai. Pemeriksaan ini tidak boleh menunda terapi, namun sangat direkomendasikan untuk dikerjakan.
Pemeriksaan auditorik yang dimaksud mencakup emisi otoakustik, timpanometri, dan audiometri nada murni. Sedangkan, pemeriksaan vestibular bisa dilakukan pemeriksaan sederhana berupa skrining caloric test dan bedside vestibular test.[22]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja