Kontraindikasi dan Peringatan Betaxolol
Kontraindikasi dari penggunaan betaxolol adalah pasien dengan kondisi hipersensitivitas, sinus bradikardi, syok kardiogenik, atau gagal jantung. Sedangkan peringatan perlu diperhatikan pada beberapa populasi khusus seperti pasien dengan gangguan vaskular, restriksi fungsi paru, diabetes mellitus, gangguan fungsi tiroid, insufisiensi serebrovaskular, dan perencanaan pembedahan.[4-8,10,12,15]
Kontraindikasi
Betaxolol dikontraindikasikan terutama pada pasien yang memiliki alergi terhadap obat ini atau kandungan didalamnya seperti benzalkonium klorida sebagai pengawetnya. Kondisi lainnya yang menjadi kontraindikasi baik dengan pemberian tetes mata maupun oral adalah sebagai berikut.
Peringatan
Pada pasien yang menggunakan lensa kontak, penggunaan betaxolol harus diberikan jeda sekitar 15 menit setelah pelepasan lensa kontak. Demikian pula saat penggunaan kembali lensa kontak, sebaiknya setelah 15 menit penetesan obat. Hal ini berhubungan dengan kandungan benzalkonium klorida dalam sediaan obat yang bisa diabsorbsi oleh kontak lensa.[4,8,10-14]
Penggunaan betaxolol peroral perlu diperhatikan pada pasien berikut:
- Pasien dengan riwayat penyakit pada jantung, bila ada tanda ke arah gagal jantung dengan gejala sesak, takikardia, sampai dengan syok kardiogenik maka penggunaan betaxolol harus segera dihentikan.
- Pasien dengan riwayat penyakit pada kelenjar tiroid, bila ada tanda ke arah krisis tiroid dengan gejala takikardi berat sebaiknya segera hentikan penggunaan.
- Pasien dengan diabetes mellitus, sebaiknya diperhatikan tanda hipoglikemia akut khususnya yang menggunakan golongan insulin atau sulfonylurea.
- Pasien dengan riwayat gangguan pada paru, sebaiknya diperhatikan gejala restriksi fungsi paru secara khusus pada pasien dengan diagnosa asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Pasien dengan riwayat insufisiensi serebrovaskular, sebaiknya diperhatikan gejala penurunan aliran darah ke otak selama penggunaan bila ditemukan maka pertimbangan penggunaan obat dengan golongan lain.
- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal diperlukan penyesuaian dosis dengan memulai dari dosis terendah yaitu 5 mg/hari.
- Pasien dengan rencana anestesi umum maka perlu dihentikan dahulu penggunaan betaxolol karena betaxolol mengganggu kemampuan jantung untuk merespon stimulus reflek beta adrenergik sehingga meningkatkan risiko hipotensi berat.[4,8,10-14]
Selain itu populasi khusus juga memerlukan perhatian untuk penggunaan betaxolol. Pada neonatus perlu diperhatikan pertimbangan pemberian dengan manfaat yang lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi seperti bradikardia, distress pernafasan, dan hipoglikemia.
Pada populasi geriatri, ekskresi betaxolol menurun akibat penurunan fungsi ginjal, sehingga penyesuaian dosis perlu dilakukan. Perhatikan juga risiko efek samping pada lansia, seperti hipotermia, hipotensi, bronkospasme, dan gagal jantung. Oleh karena itu, dipertimbangkan pemberian mulai dengan dosis 5 mg dengan dosis maksimum adalah 20 mg per hari.[5,6,9,10]