Pengawasan Klinis Betaxolol
Pengawasan klinis dari administrasi betaxolol adalah evaluasi terapi serta menilai efek samping yang terjadi sehingga dapat mempertimbangkan manfaat dan risiko dari pemberian obat tersebut.
Evaluasi Pemberian Betaxolol Tetes Mata
Evaluasi yang dilakukan pada pasien dengan penggunaan betaxolol tetes mata dilakukan sebelum dan selama pemberian terapi. Pemeriksaan yang terpenting adalah pengukuran tekanan intraokular secara berkala umumnya setiap 1‒2 bulan sekali, untuk menilai efektivitas obat.
Penyesuaian dosis pemberian harus dilakukan untuk mencapai rentang tekanan intraokular yang optimal. Pemeriksaan funduskopi untuk melihat saraf mata bertujuan untuk menilai progresivitas kerusakan saraf mata yang mungkin menyertai.[5,10,14-16]
Evaluasi Pemberian Betaxolol Oral
Untuk pemberian oral, evaluasi dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin yaitu 1 bulan sekali untuk menilai efektivitas, penyesuaian dosis, serta kombinasi dengan terapi lainnya bila diperlukan. Selain itu pemeriksaan penunjang berupa elektrokardiografi (EKG) sampai dengan angiografi jantung dapat dipertimbangkan pada pasien dengan pasca infark miokard dan angina pektoris stabil sesuai dengan indikasi secara klinis.[6,9]
Selain itu, pengawasan klinis juga perlu dilakukan dengan menilai interaksi obat sehingga penting untuk mengetahui obat yang digunakan pasien saat ini. Hal ini akan mengurangi risiko efek samping dan toksisitas obat, terutama pada populasi khusus dimana penggunaan betaxolol baik secara tetes mata maupun oral perlu lebih diperhatikan sebaiknya disiapkan penanganan kegawatdaruratan yang segera dan optimal.[4,8,9,12,16]