Formulasi Scopolamine
Formulasi scopolamine atau hyosin di Indonesia tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi. Sedangkan bentuk koyo transdermal belum ada.[6]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, scopolamine yang tersedia hanya dalam bentuk hiosin butilbromida dengan sediaan:
- Tablet 10 mg
- Injeksi 20 mg/mL, ampul[6]
Saat ini, terdapat dua bentuk scopolamine, yaitu hiosin butilbromida dan hiosin hidrobromida. Hiosin butilbromida tersedia dalam bentuk sediaan tablet, injeksi, dan transdermal (koyo). Sedangkan hiosin hidrobromida tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan koyo. Koyo tersedia dalam dosis 1 mg dan 1,5 mg.[3,7,12,13]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan scopolamine tergantung bentuk sediaan, yaitu peroral, injeksi, atau transdermal (koyo).
Peroral
Untuk hasil terbaik, sebaiknya scopolamine peroral diberikan 20−30 menit sebelum perjalanan atau sebelum operasi. Boleh dikonsumsi sebelum ataupun sesudah makan.[3,4,7,15]
Injeksi
Dalam penggunaan scopolamine injeksi, dapat diberikan melalui rute intramuskular (IM), intravena (IV), atau subkutan (SC). Pada pemberian intravena, scopolamine terlebih dahulu dilarutkan dalam air khusus injeksi dengan perbandingan 1:1, kemudian disuntikkan perlahan selama 2‒3 menit.[3,4,7,15]
Transdermal
Penggunaan koyo dapat ditempelkan pada kulit di belakang telinga, 4 jam sebelum perjalanan atau operasi, dan dapat dibiarkan selama 24‒72 jam.[3,4,7,15]
Cara Penyimpanan
Semua bentuk sediaan scopolamine perlu disimpan dalam wadah tertutup, dan pada suhu ruangan 15−30oC. Jauhkan dari sinar matahari langsung.[7,8]