Efek Samping dan Interaksi Obat Zinc
Efek samping suplementasi zinc bergantung pada besaran dosis yang dikonsumsi. Umumnya, dosis yang lebih besar lebih berpeluang memberikan efek samping/reaksi toksisitas yang lebih tinggi. Efek samping seperti anosmia telah dilaporkan setelah pemberian zinc intranasal untuk mengobati common cold dan flu. Berbagai jenis obat mulai dari antibiotik hingga vitamin dan mineral dapat dipengaruhi oleh suplementasi zinc, sehingga harus diperhatikan prosedur waktu pemberian obat-obatan tersebut.
Efek Samping
Efek samping berupa toksisitas zinc secara oral dapat terjadi pada asupan zinc dosis >150 mg/hari yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Zinc dosis tinggi juga dapat menyebabkan efek penurunan konsentrasi lipoprotein plasma dan absorpsi tembaga.[2,8]
Efek samping yang jarang ditemukan pada pemberian zinc, khususnya pada penyakit Wilson adalah anemia sideroblastik dan leukopenia. Sedangkan efek samping yang biasa terjadi adalah peningkatan kadar amilase, lipase dan alkaline fosfatase dalam darah. Selain itu, pasien biasanya juga mengeluhkan iritasi gaster.[3]
Efek samping yang paling umum pasca konsumsi zinc adalah nausea, rasa tidak enak di mulut, diare, vomitus, iritasi mulut hingga nyeri mulut.[2]
Pada tata laksana common cold dan flu, anosmia ireversibel telah dilaporkan ketika zinc diberikan intranasal. Efek samping ini juga ditemukan pada pemberian preparat homeopathic zinc glukonat.[25]
Interaksi Obat
Suplemen zinc dapat menyebabkan interaksi obat, yaitu dengan menurunkan absorpsi obat lain. Obat yang dipengaruhi absorpsinya antara lain adalah ceftibuten, cephalexin, deferiprone, penisilamin, ciprofloxacin, dan tetrasiklin. Apabila harus diberikan bersama, sebaiknya diberikan jarak waktu antar konsumsi obat sedikitnya 2 jam.[2,14]
Diuretik thiazide seperti hydrochlorothiazide dapat meningkatkan ekskresi zinc di urin hingga 60%. Sehingga pemberian diuretik thiazide dapat menyebabkan penurunan kadar zinc didalam tubuh dan tidak disarankan pada pasien defisiensi zinc.[14]
Konsumsi zinc bersama dengan zat besi dan vitamin A juga sebaiknya dihindari karena zinc dapat menurunkan absorpsi zat besi dan vitamin A. Pemberian kedua jenis suplemen ini sebaiknya diberi jeda selama beberapa jam dengan pemberian zinc diberikan terlebih dahulu sebelum pemberian zat besi.[2,8]
Interaksi Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman selain air dapat mengganggu absorpsi zinc, sehingga sebaiknya diberi jeda selama 1 jam dengan konsumsi zinc.[22]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH