Efek Samping dan Interaksi Obat Polietilen Glikol
Polietilen glikol jarang menimbulkan efek samping bermakna dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Namun, mual diikuti perut terasa penuh atau kembung dapat terjadi. Interaksi obat jarang terjadi karena polietilen glikol tidak diserap dengan baik melalui saluran cerna. Interaksi mungkin terjadi pada penggunaan polietilen glikol sediaan kombinasi dengan elektrolit.[1,7,11]
Efek Samping
Efek samping yang umum terjadi dari penggunaan polietilen glikol oral, antara lain perut kembung, mual, kram perut, diare, pembengkakkan abdomen, dan perdarahan rektal. Efek samping biasanya bersifat sementara dan mereda dengan cepat.
Penggunaan dosis tinggi polietilen glikol dapat menyebabkan diare dan frekuensi buang air besar (BAB) yang berlebihan, terutama pada orang lanjut usia. Selain itu, kejadian urtikaria yang menunjukkan reaksi alergi juga pernah dilaporkan setelah penggunaan polietilen glikol.[1,2,12]
Pada populasi pediatrik, FDA telah menerima laporan efek merugikan dari penggunaan polietilen glikol. Ini mencakup terjadinya kejang, tremor, perilaku obsesif-kompulsif (mengunyah dan menghisap berulang-ulang), paranoia, perubahan suasana hati, tics, sakit kepala, sedasi, agresi, kecemasan, lesu, serta iritabilitas akibat penggunaan jangka panjang.[1,2]
Interaksi Obat
Belum ada laporan kejadian interaksi obat dengan polietilen glikol. Hal ini mungkin karena obat ini diserap dengan buruk pada saluran cerna. Meski begitu, penggunaan bersama dengan laksatif lainnya dapat menyebabkan BAB cair yang berlebihan.[7,11]
Menurunkan Absorpsi Obat Lain
Selain itu, jika pasien mengonsumsi obat-obatan lain, perlu diperhatikan bahwa polietilen glikol dapat mengurangi absorpsi obat-obat tersebut. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk antisipasi:
- Berikan obat oral setidaknya 1 jam sebelum memulai setiap dosis polietilen glikol
- Berikan antibiotik tetrasiklin dan fluorokuinolon, zat besi, digoxin, chlorpromazine, dan penisilamin minimal 2 jam sebelumnya dan tidak kurang dari 6 jam[11]
Peningkatan Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit pada Sediaan Kombinasi Elektrolit
Lebih lanjut, sediaan polietilen glikol yang dikombinasikan dengan elektrolit dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit jika diberikan dengan obat lain yang mempengaruhi elektrolit seperti diuretik. Risiko yang ditimbulkan mencakup aritmia jantung dan kejang.[11]
Peningkatan Risiko Kejang pada Sediaan Kombinasi Elektrolit
Kejang juga bisa terjadi pada pasien yang mengonsumsi polietilen glikol kombinasi elektrolit bersama obat yang menurunkan ambang kejang seperti antidepresan trisiklik.[11]