Efek Samping dan Interaksi Obat Kaolin Pektin
Efek samping kaolin pectin adalah risiko konstipasi, terutama jika diberikan melebihi dosis maksimal harian yang dianjurkan. Sedangkan interaksi obat pada preparat kaolin pectin adalah berupa penurunan absorpsi obat lain yang diberikan melalui rute peroral, sehingga diperlukan jarak minimal 3 jam antar pemberian obat.
Efek Samping
Kaolin pectin berdasarkan studi yang ada, umumnya tidak memiliki efek samping tertentu yang berat. Namun, memiliki risiko terjadinya konstipasi terutama bila pasien mengonsumsi kaolin pectin melebihi dosis maksimal harian yang dianjurkan.[7]
Preparat kaolin pectin dikontraindikasikan untuk anak di bawah 12 tahun, karena tidak ditemukan adanya manfaat pemberian kaolin pectin pada anak dengan diare. Pemberian kaolin pectin meningkatkan risiko efek samping seperti nausea dan ileus. Selain itu, preparat kaolin pectin juga dapat menurunkan absorbsi nutrisi dari makanan, antibiotik, enzim di saluran cerna, serta dapat menutupi derajat beratnya dehidrasi akibat gastroenteritis.[8,12]
Interaksi obat
Efek adsorben dari kaolin pectin dapat menurunkan absorbsi beberapa jenis obat jika diminum bersamaan. Contohnya obat karbamazepin, klorokuin, hidroksiklorokuin, tetrasiklin, trimetoprim, linkomisin, digoksin, aspirin, dan phenothiazine. Pasien harus memberi jarak waktu minimal 3 jam di antara konsumsi kaolin pectin dan obat-obatan tersebut.[2,3,14]