Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Kaolin Pektin general_alomedika 2023-05-03T14:20:09+07:00 2023-05-03T14:20:09+07:00
Kaolin Pektin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Kaolin Pektin

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Farmakologi kaolin pectin adalah sebagai obat yang bersifat adsorben. Sifat ini membantu pembentukan feses yang lebih padat dan diharapkan dapat mengurangi pengeluaran cairan akibat diare. Kaolin pectin tidak diabsorbsi oleh tubuh, obat ini akan dikeluarkan secara penuh dari tubuh bersama feses.[2,5]

Farmakodinamik

Kaolin dan pectin pada diare berfungsi sebagai agen adsorptif, bekerja dengan meningkatkan viskositas dan volume feses sehingga membantu mengurangi gejala diare, misalnya pada kasus gastroenteritis. Selain itu, sifat kaolin pectin ini memungkinkan untuk dapat mengikat bakteri, toksin, air, dan zat lainnya yang bersifat iritan pada mukosa intestinal. Kaolin pektin tidak memiliki efek antimotilitas. [2,5]

Sifat adsorptif ini dapat membantu pembentukan feses yang lebih padat dan diharapkan dapat mengurangi kehilangan cairan akibat diare. Pectin juga dipercaya dapat menurunkan kadar pH pada lumen intestinal dan menenangkan mukosa intestinal yang mengalami iritasi.[2,5]

Farmakokinetik

Kaolin pectin adalah obat yang tidak diabsorbsi oleh tubuh, sehingga tidak terdistribusi melalui pembuluh darah. Obat ini diekskresikan secara penuh bersama feses.[2,5,11]

Absorbsi

Kaolin pectin adalah obat yang diberikan peroral, tetapi tidak diabsorbsi oleh tubuh. Pemberian kaolin pectin dapat bersama atau tidak bersama makanan.[2,5,11]

Distribusi

Kaolin pectin tidak diabsorbsi ke dalam tubuh sehingga tidak terdistribusi ke bagian tubuh yang lain. Setelah dikonsumsi melalui rute oral, obat akan langsung menuju lumen usus untuk melakukan fungsinya.[2,5]

Metabolisme

Kaolin melakukan fungsi adsorben bersama pectin dalam bentuk yang tidak diubah. Sebagian kecil dari pectin akan mengalami depolimerisasi dan deesterifikasi menjadi tingkat yang lebih kecil, yang selanjutnya akan menuju usus halus dalam bentuk makromolekul. Sedangkan sebagian besar lainnya akan menuju usus halus dalam bentuk yang tidak diubah.[5]

Ekskresi

Kaolin pectin diekskresikan secara penuh bersama feses.[2,5]

Resistensi

Saat ini belum ada data resistensi pemakaian kaolin pectin.

Referensi

2.Drugbank. Kaolin. 2020. https://go.drugbank.com/drugs/DB01575
5.Drugbank. Pectin. 2020. https://go.drugbank.com/drugs/DB11158
11. MIMS. Neo kaolana. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/neo%20kaolana?type=brief&lang=id

Pendahuluan Kaolin Pektin
Formulasi Kaolin Pektin

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
    Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
    Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 17:21
Diare pada penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dok, pada pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan mengalami diare, secara patofisiologi diarenya ini disebabkan karena neuropati...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2025, 08:25
Periksa feses bayi dan anak dengan BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter!Sudah taukah? Ada skala visual Brussels Infant and Toddler Stool Scale (BITSS), yang baru-baru ini telah dikembangkan untuk menggambarkan dan...
Anonymous
Dibalas 21 Oktober 2024, 18:24
Diare lendir darah pasien dewasa sudah diterapi dengan antibiotik yang tidak kunjung membaik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien wanita usia 26 tahun dengan keluhan nyeri uluhati, seperti melilit perut bagian kiri bawah, BAB lendir darah >10x dan mual...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.