Pengawasan Klinis Kaolin Pektin
Pengawasan klinis pemberian kaolin pectin pada pasien diare adalah pemantauan derajat dehidrasi. Selain itu juga pemantauan efek samping akibat pemberian obat.
Pasien diare, misalnya pada kasus gastroenteritis, jika mengalami dehidrasi akan muncul tanda dan gejala seperti gelisah atau lesu, mata yang cekung, rasa haus atau malas minum, serta turgor kulit yang kembali lambat. Sedangkan pengawasan klinis efek samping obat di antaranya tanda konstipasi, atau bahkan ileus.[8,15]
Perlu pula dilakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien bahwa kondisi diare, terutama pada anak, tidak membutuhkan terapi dengan kaolin pectin. Terapi kaolin pektin jangan diberikan pada diare akibat disentri, karena akan memperburuk gejala dan menghambat absorbsi antibiotik yang diberikan. Tanda dan gejala disentri misalnya demam serta feses yang bercampur lendir dan darah.[3,8,14]