Pengawasan Klinis Cyproterone Acetate
Pengawasan klinis cyproterone acetate diperlukan terkait risiko hepatotoksisitas. Peningkatan kadar enzim hepar sering terjadi pada penggunaan obat ini, meskipun umumnya ringan dan transien. Lakukan pengawasan berkala pada penggunaan jangka panjang.[2,4]
Pemantauan Fungsi Hati
Pemeriksaan parameter fungsi hati, termasuk kadar enzim hati dan fungsi bilirubin, perlu dilakukan. Cyproterone acetate dapat menyebabkan hepatotoksisitas, termasuk hepatitis. Jika terdapat peningkatan signifikan dalam enzim hati atau bilirubin, ini dapat mempengaruhi keamanan penggunaan obat dan memerlukan evaluasi lebih lanjut atau mungkin penghentian terapi.[2,4]
Pemantauan Sistem Vaskular dan Tekanan Darah
Pemantauan tekanan darah dan evaluasi gejala atau tanda gangguan vaskular terkadang diperlukan. Cyproterone acetate berpotensi mempengaruhi tekanan darah dan sistem vaskular, termasuk meningkatkan risiko kejadian tromboemboli. Ini terutama pada populasi berisiko tinggi seperti mereka dengan riwayat penyakit arteri perifer. Peningkatan tekanan darah atau gejala masalah vaskular memerlukan tindakan korektif atau penyesuaian dosis obat.[2,6]
Pemantauan Berat Badan
Berat badan pasien perlu dipantau selama periode pengobatan. Perubahan berat badan dapat mencerminkan efek metabolik dari cyproterone acetate. Pemantauan dapat membantu dalam penyesuaian dosis atau pengelolaan efek samping terkait.[2,6]
Pemantauan Psikiatrik
Evaluasi gejala depresi, perubahan suasana hati, atau gangguan psikiatrik lain. Cyproterone acetate dapat mempengaruhi kesejahteraan mental. Jika terjadi depresi atau perubahan signifikan dalam suasana hati, penyesuaian pengobatan atau intervensi psikologis mungkin diperlukan.[2,6]
Kontrol Glikemik
Cyproterone acetate bisa menyebabkan gangguan metabolisme glukosa. Pengawasan kontrol glikemik diperlukan pada pasien dengan diabetes. Penyesuaian dosis obat antidiabetik oral atau insulin dapat diperlukan.[2,3,6]