Pengawasan Klinis Pseudoephedrine
Pengawasan klinis pseudoephedrine terkait efek samping kardiovaskular seperti hipertensi dan palpitasi, serta kontraindikasinya pada mereka yang mengonsumsi monoamine oxidase inhibitor (MAO) serta kondisi klinis lain seperti gagal ginjal berat.
Pseudoefedrin dapat memberikan efek terapeutik pada pasien dengan gejala kongesti nasal dan sinus, seperti rhinitis alergi. Efek samping lain terkait saraf pusat juga perlu diperhatikan, seperti pusing dan penurunan kesadaran.
Pseudoephedrine sebaiknya digunakan dengan berhati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal karena obat ini sebagian besar dieliminasi melalui ginjal. Pengurangan dosis sebaiknya dilakukan pada pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 30 ml/menit. Penurunan eliminasi dan potensi akumulasi pseudoephedrine dapat menyebabkan peningkatan risiko toksisitas.[3,6,9]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli