Pengawasan Klinis Terbutaline
Pengawasan klinis yang perlu diperhatikan pada pasien yang mendapat terbutaline adalah pengawasan fungsi kardiorespiratorik, serum kalium, dan kadar glukosa. Awasi juga tanda atau gejala edema paru apabila digunakan pada pasien dengan persalinan preterm
Pengawasan klinis lain yang harus dilakukan adalah overdosis. Manifestasi klinis overdosis terbutaline adalah nyeri kepala, ansietas, tremor, mual, muntah, kram otot, palpitasi, aritmia, hipotensi, hipokalemia, ketoasidosis diabetik, dan asidosis laktat.
Pada pasien dengan overdosis ringan-sedang tidak diperlukan tata laksana yang spesifik, cukup hentikan konsumsi terbutaline. Sementara itu, pada pasien dengan overdosis berat, lakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang mencakup analisa gas darah, elektrolit, gula darah, dan EKG. Monitor tanda-tanda vital, ritme jantung, serta koreksi pH dan keadaan metabolik. Apabila terjadi aritmia, dapat diberikan beta bloker kardioselektif.[1,8]
Penulisan pertama: dr. Graciella N T Wahjoepramono