Kontraindikasi dan Peringatan Terbutaline
Kontraindikasi terbutaline adalah untuk penggunaan tokolisis berkepanjangan dan adanya riwayat hipersensitivitas terhadap obat simpatomimetik seperti terbutaline. Peringatan penggunaan adalah terkait risiko efek samping serius pada ibu dan janin jika digunakan selama kehamilan.[1,3]
Kontraindikasi
Terbutaline kontraindikasi untuk penggunaan tokolisis berkepanjangan. Penggunaan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat simpatomimetik juga kontraindikasi.[1,3]
Sediaan Injeksi
Terbutaline injeksi kontraindikasi untuk tokolisis berkepanjangan lebih dari 48-72 jam. Selain itu, terbutaline injeksi tidak untuk digunakan pada tokolisis pemeliharaan, terutama pada setting rawat jalan.[3]
Sediaan Oral
Terbutaline oral tidak digunakan untuk tokolisis akut atau pemeliharaan. Jangan gunakan untuk tokolisis pemeliharaan, terutama pada setting rawat jalan.[3]
Kontraindikas Lainnya
Jangan gunakan terbutaline pada pasien yang diketahui memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap agen simpatomimetik atau bahan apapun dalam formulasi.[3]
Peringatan
Peringatan penggunaan terbutaline diperlukan pada pasien persalinan preterm dan serangan asma yang memburuk.
Persalinan Preterm
Efek samping serius dan terkadang fatal, termasuk peningkatan detak jantung, hiperglikemia sementara, hipokalemia, aritmia jantung, edema paru, dan iskemia miokard, telah dilaporkan setelah pemberian pada wanita hamil. Peningkatan denyut jantung janin dan hipoglikemia neonatal juga dapat terjadi setelah pemberian ibu.
FDA telah menerima laporan pasca pemasaran mengenai kematian ibu dan kejadian kardiovaskular serius yang terkait dengan penggunaan obstetri. FDA menyimpulkan bahwa risiko efek samping yang serius lebih besar daripada manfaat potensial bagi wanita hamil yang menerima tokolisis berkepanjangan dengan injeksi terbutaline atau menerima tokolisis akut atau berkepanjangan dengan terbutaline oral.[3]
Asma Akut atau Memburuk
Kegagalan untuk berespon terhadap dosis terbutaline yang sebelumnya efektif mungkin mengindikasikan asma yang memburuk secara serius. Evaluasi ulang terapi asma. Pertimbangkan keperluan pengobatan antiinflamasi.[3]
Efek Kardiovaskular
Terbutaline dapat menyebabkan efek kardiovaskular yang bermakna secara klinis. Ini termasuk perubahan tekanan darah, detak jantung, dan EKG seperti pendataran gelombang T, perpanjangan interval QT, dan depresi segmen ST.[3]
Efek Sistem Saraf Pusat
Dilaporkan adanya kasus-kasus kejang yang berkaitan dengan konsumsi terbutaline. Kejang yang dialami pasien tidak berulang setelah konsumsi terbutaline dihentikan.[3]
Penulisan pertama: dr. Graciella N T Wahjoepramono