Indikasi dan Dosis Salmeterol
Indikasi salmeterol adalah sebagai â2 adenoreseptor selektif jangka panjang dalam tata laksana asthma, terapi rumatan untuk obstruksi jalan napas akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan profilaksis bronkospasme yang diinduksi olahraga. Salmeterol sebaiknya tidak digunakan untuk terapi bronkospasme akut. Secara umum, tidak ada perbedaan dosis salmeterol antara anak dan dewasa.
Asthma
Pada pedoman GINA (Global Initiative for Asthma) 2020, penggunaan short-acting β-agonist (SABA), seperti salbutamol, sebagai terapi tunggal sudah tidak lagi direkomendasikan. Sementara itu, long-acting beta-agonists (LABA), seperti salmeterol, direkomendasikan sebagai terapi rumatan pengontrol dan pereda pada penanganan asthma. Terapi dilakukan dengan langkah terapi asthma (Asthma Treatment Steps) yang dipilih sesuai klinis masing-masing pasien dan dapat dilakukan step up atau step down sesuai respon klinis.
Salmeterol utamanya digunakan dalam kombinasi dengan kortikosteroid inhalasi (ICS). Namun, perhatikan untuk tidak menggunakan salmeterol bersamaan dengan LABA jenis lain, misalnya formoterol. Penggunaan salmeterol dapat meningkatkan fungsi paru, mengurangi eksaserbasi asthma akut, dan memperbaiki kualitas hidup pasien asthma.[1,17]
- Dewasa: Sediaan aerosol metered-dose inhaler atau inhalasi serbuk kering: 50 mcg dua kali sehari, atau sampai 100 mcg dua kali sehari jika perlu pada pasien asthma dengan obstruksi saluran napas berat
- Anak-anak (4-12 tahun): 50 mcg dua kali sehari[1,4,10,11]
Profilaksis untuk Asthma yang Diinduksi Olahraga
Salmeterol dapat digunakan sebagai pencegahan akut terhadap asthma yang diinduksi olahraga. Salmeterol inhalasi dapat memberi efek bronkodilasi jangka panjang dan proteksi akut pada asthma yang diinduksi olah raga.
- Dewasa: Sediaan aerosol metered-dose inhaler atau inhalasi serbuk kering: 50 mcg minimal 30 menit sebelum aktivitas
- Anak-anak (≥ 4 tahun): dosis sama dengan dewasa[1,4,10,12]
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Salmeterol dapat digunakan sebagai terapi tunggal dalam terapi rumatan bronkospasme akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Dosis dewasa yang disarankan menggunakan sediaan aerosol metered-dose inhaler atau inhalasi serbuk kering adalah 50 mcg dua kali sehari. Studi juga telah membandingkan efektivitas kombinasi budesonide-formoterol dan kombinasi fluticasone-salmeterol.[1,4,10,13]