Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Mifepristone annisa-meidina 2023-12-11T15:14:59+07:00 2023-12-11T15:14:59+07:00
Mifepristone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Mifepristone

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Efek samping mifepristone yang perlu diwaspadai adalah infeksi dan perdarahan yang fatal. Efek samping lain dapat berupa kelelahan atau kelemahan yang berat, hipertensi, infark miokard, juga sesak napas. Mifepristone dapat berinteraksi dengan rifampicin, dexamethasone, ketoconazole, dan erythromycin.

Efek Samping

Mifepristone dapat menimbulkan efek samping ringan hingga berat. Efek samping yang paling sering terjadi adalah mual, muntah, kelemahan, demam atau menggigil, sakit kepala, dan diare. Efek ringan lain yang dapat timbul berupa nyeri perut, sinusitis, gastroesophageal reflux disease (GERD), insomnia, gatal, nyeri pelvis, dan menstruasi yang tidak teratur.

Reaksi yang berat dapat berupa hipokalemia, edema perifer, hipertensi, dispnea, konstipasi, hipoglikemia, perdarahan pervaginam, anemia, insufisiensi adrenokortikal, palpitasi, dan hipotensi. Efek berat lainnya dapat berupa kematian janin, reaksi anafilaksis, toxic epidermal necrolysis, angioedema, dan teratogenesis. Selain itu, konsumsi mifepristone juga dapat menimbulkan abnormalitas fungsi hepar.[2,5]

Efek Samping Berdasarkan Sistem Organ

Konsumsi mifepristone dapat menimbukkan efek samping pada berbagai sistem organ, di antaranya:

  • Gangguan sistem kardiovaskular berupa hipertensi dan hipotensi
  • Gangguan sistem kelenjar endokrin seperti peningkatan thyroid stimulating hormone (TSH) pada pasien sindrom Cushing dan insufisiensi adrenal
  • Gangguan sistem urinaria seperti abdominal cramping, hipertrofi endometrium
  • Gangguan sistem pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan konstipasi
  • Gangguan elektrolit berupa hipokalemia pada sindrom Cushing
  • Gangguan sistem metabolik pada sindrom Cushing berupa nafsu makan menurun dan anoreksia
  • Gangguan sistem muskuloskeletal berupa arthralgia, nyeri punggung, mialgia, nyeri ekstremitas
  • Gangguan sistem saraf seperti sakit kepala dan pusing
  • Gangguan psikiatri berupa kecemasan
  • Gangguan pernapasan seperti dispnea, sinusitis, dan nasofaringitis
  • Gangguan sistem integumen berupa ruam kulit[5,15]

Efek Samping Fatal

Kasus infeksi bakteri serius, termasuk kasus syok septik fatal, telah dilaporkan setelah penggunaan mifepristone untuk induksi abortus. Meskipun efek ini cukup jarang terjadi, dokter perlu waspada terutama jika pasien mengalami demam berkelanjutan (> 4 jam), nyeri perut parah, atau nyeri panggul setelah aborsi medis.

Perdarahan berat berkepanjangan (2 pembalut tebal penuh per jam selama 2 jam berturut-turut) mengindikasikan kemungkinan adanya abortus inkomplit. Untuk mencegah terjadinya syok hipovolemik, pasien perlu dievaluasi.[1,2]

Interaksi Obat

Mifepristone dimetabolisme oleh enzim CYP3A4 sehingga farmakokinetik obat dapat dipengaruhi oleh obat lain yang menginduksi atau menginhibisi enzim ini.

Efek CYP3A4 Inducers

Konsumsi dengan CYP3A4 inducers dapat menurunkan efek dari mifepristone. CYP3A4 inducers ini termasuk rifampicin, dexamethasone, serta antikonvulsan tertentu seperti phenytoin, phenobarbital, dan carbamazepine.[5,15]

Efek CYP3A4 Inhibitor

Terdapat kemungkinan adanya interaksi mifepristone dengan inhibitor CYP3A4. Obat ini termasuk ketoconazole, itraconazole, dan erithromycin.[5,15]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem compound summary for CID 55245, mifepristone. National Center for Biotechnology Information. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Mifepristone.
2. Autry BM, Wadhwa R. Mifepristone. StatPearls. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557612/.
5. US Food and Drug Administration. Mifeprex (mifepristone) information. 2021. https://www.fda.gov/drugs/postmarket-drug-safety-information-patients-and-providers/mifeprex-mifepristone-information.
15. Drugs. Mifepristone tablets. Drugs. 2022. https://www.drugs.com/pro/mifepristone-tablets.html.

Indikasi dan Dosis Mifepristone
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
    Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 09:30
Diagnosis banding pada perdarahan abortus imminens
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien G3P2A0M0 hamil 13 minggu dengan janin tunggal hidup. Pasien sebelumnya pada UK 11-12 minggu mengeluhkan keluar bercak2 darah dari...
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 13:38
Penggunaan Microgest pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah microgest ini bisa diresepkan oleh dokter umum dengan indikasi pasien abortus iminens?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.