Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Mifepristone annisa-meidina 2022-08-04T12:03:19+07:00 2022-08-04T12:03:19+07:00
Mifepristone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Mifepristone

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Indikasi mifepristone adalah untuk abortus yang diinduksi secara medis, untuk mengontrol hiperglikemia pada sindrom Cushing, dan leiomioma uteri.

Indikasi

Mifepristone merupakan antagonis progestin yang dapat dikombinasikan dengan misoprostol untuk penghentian kehamilan intrauterin hingga usia kehamilan 70 hari dengan indikasi medis. Mifepristone juga dapat digunakan untuk menangani hiperglikemia pada sindrom Cushing. Selain itu, mifepristone juga menunjukkan efikasi pada penggunaan sebagai kontrasepsi darurat, pematangan serviks, dan terapi tambahan pada leiomioma uteri.[1,2,5]

Penggunaan pada Sindrom Cushing

Mifepristone menjadi salah satu pilihan terapi untuk mengontrol hiperglikemia pada sindrom Cushing. Obat ini merupakan antagonis yang kuat pada reseptor glukokortikoid. Dosis mifepristone yang diberikan pada sindrom Cushing dapat mencapai 4,5 mg/kg. Menurut studi pada tikus, mifepristone dilaporkan dapat meningkatkan aktivitas androgenik pada dosis yang lebih tinggi dan berulang (10–100 mg/kg).

Dosis

Dosis awal yang diberikan untuk mengontrol hiperglikemia pada sindrom Cushing yaitu 300 mg per oral sehari sekali yang dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Dosis dapat ditingkatkan dalam kelipatan 300 mg setiap 2-4 minggu, dengan dosis maksimum 1200 mg/hari.

Pemberian mifepristone pada sindrom Cushing dikaitkan dengan penurunan signifikan dalam glukosa darah puasa dan resistensi insulin yang diukur dengan skor homeostatic model assessment for insulin resistance (HOMA-IR). Sehingga, mifepristone dapat menjadi pertimbangan pilihan medis untuk pasien sindrom Cushing karena adenoma adrenal dengan kadar glukosa abnormal.[2,5,8,9]

Penggunaan pada Kasus Obstetrik dan Ginekologi

Pada penggunaan kasus obstetrik, mifepristone dikenal juga sebagai agen uterotonika. Mifepristone dapat digunakan dalam kombinasi dengan misoprostol untuk memperlancar prosedur abortus atas indikasi medis. Obat ini dapat melunakkan dan mendilatasi serviks sebelum tindakan abortus serta induksi persalinan.[3,7, 10]

Tindakan Abortus Medis

Pada tindakan abortus, mifepristone dapat digunakan pada usia kehamilan hingga 70 hari. Pemberian mifepristone dosis rendah (1 mg/kg) mampu mengikat reseptor progesteron sehingga memicu kontraksi.

Pada pasien yang mengonsumsi mifepristone tablet 200 mg per oral, harus segera mengonsumsi misoprostol dalam 24 hingga 48 jam setelah konsumsi mifepristone. Menurut Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG), mifepristone harus dikombinasikan dengan misoprostol untuk memperpendek interval induction-to-abortion sehingga menurunkan risiko dan efek samping selama tindakan. Efektivitas regimen mungkin menjadi rendah apabila administrasi misoprostol kurang dari 24 jam atau lebih dari 48 jam setelah konsumsi mifepristone.[3,5,11,13]

Pematangan Serviks dan Induksi Persalinan

Sebuah uji klinis yang melibatkan 247 wanita hamil menunjukkan bahwa pemberian 200 mg mifepristone per oral dapat digunakan dalam pematangan serviks dan induksi persalinan pada usia kehamilan cukup bulan. Pemberian mifepristone dapat diulang dosis kedua setelah 24 jam. Paparan mifepristone pada usia kehamilan 41 minggu berhubungan dengan peningkatan estradiol, estriol, progesteron, dan kortisol pada saliva serta plasma bayi.[10,12]

Kontrasepsi Darurat (Off-label)

Untuk kontrasepsi postkoital emergensi, dosis 600 mg harus diberikan secara oral, dosis tunggal, dalam waktu 72 jam setelah hubungan seksual.[2]

Leiomioma Uteri (Off-label)

Mifepristone juga telah digunakan sebagai obat tambahan pada terapi leiomioma uteri. Dosis yang diberikan sebanyak 25-50 mg sekali sehari per oral.[14]

Penggunaan pada Kondisi Khusus

Pada pasien dengan gangguan hati, instruksi administrasi tambahan diperlukan untuk mengelola hiperglikemia dengan mifepristone. Untuk pasien ini, dosis tidak boleh melebihi 600 mg secara oral per hari.

Pada pasien dengan gangguan ginjal dengan klirens kreatinin <90 ml/menit, dosis yang diberikan tidak boleh melebihi 600 mg per oral per hari.[5]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem compound summary for CID 55245, mifepristone. National Center for Biotechnology Information. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Mifepristone.
2. Autry BM, Wadhwa R. Mifepristone. StatPearls. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557612/.
3. Gatter M, Cleland K, Nucatola DL. Efficacy and safety of medical abortion using mifepristone and buccal misoprostol through 63 days. Contraception. 2015 Apr;91(4):269-73. doi: 10.1016/j.contraception.2015.01.005. Epub 2015 Jan 13. PMID: 25592080; PMCID: PMC4373977.
5. US Food and Drug Administration. Mifeprex (mifepristone) information. 2021. https://www.fda.gov/drugs/postmarket-drug-safety-information-patients-and-providers/mifeprex-mifepristone-information.
11. Royal College of Obstetricians and Gynecologist. Best practice in abortion care. Royal College of Obstetricians and Gynecologist. 2022. https://www.rcog.org.uk/media/geify5bx/abortion-care-best-practice-paper-april2022.pdf.
12. Baev OR, Rumyantseva VP, Tysyachnyu OV, Kozlova OA, Sukhikh GT. Outcomes of mifepristone usage for cervical ripening and induction of labour in full-term pregnancy, randomized controlled trial. Eur J Obstet Gynecol. 2017;217:144-149. http://dx.doi.org/10.1016/j.ejogrb.2017.08.038.
13. Schreiber CA, Creinin MD, Atrio J, Ratcliffe SJ, Barnhart KT. Mifepristone pretreatment for the medical management of early pregnancy loss. N Engl J Med. 2018;378:2161-70. DOI: 10.1056/NEJMoa1715726.
14. Liu C, Liu Q, Qu H, Geng L, Bian M, Huang M, et al. Different dosages of mifepristone versus enantone to treat uterine fibroids, a multicenter randomized controlled trial. Medicine. 2017;96:7(e6124). http://dx.doi.org/10.1097/MD.0000000000006124.

Formulasi Mifepristone
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
    Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 09:30
Diagnosis banding pada perdarahan abortus imminens
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien G3P2A0M0 hamil 13 minggu dengan janin tunggal hidup. Pasien sebelumnya pada UK 11-12 minggu mengeluhkan keluar bercak2 darah dari...
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 13:38
Penggunaan Microgest pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah microgest ini bisa diresepkan oleh dokter umum dengan indikasi pasien abortus iminens?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.