Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Mifepristone annisa-meidina 2022-08-04T13:22:24+07:00 2022-08-04T13:22:24+07:00
Mifepristone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Mifepristone

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Pengawasan klinis mifepristone dilakukan terkait risiko infeksi dan perdarahan berat yang telah dilaporkan terkait penggunaan obat ini. Meski kejadiannya cukup jarang, mifepristone yang digunakan untuk terminasi kehamilan telah dilaporkan menyebabkan syok sepsis dan perdarahan berat.

Risiko Infeksi dan Perdarahan

Pada pasien yang menggunakan mifepristone untuk tujuan abortus yang diinduksi secara medis, dokter perlu mengawasi tanda infeksi seperti demam, nyeri perut hebat, dan nyeri panggul yang mungkin berkaitan dengan infeksi berat. Infeksi fatal, mencakup sepsis dan bakteremia, telah dilaporkan akibat penggunaan mifepristone.

Pendarahan berat yang berkepanjangan setelah konsumsi mifepristone dapat disebabkan oleh abortus inkomplit. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya syok hipovolemik, sehingga pasien perlu menjalani evaluasi dan penanganan lanjutan.[5]

Risiko Insufisiensi Adrenal

Penggunaan mifepristone pada pasien sindrom Cushing penting untuk mempertimbangkan efeknya pada aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA). Penggunaan mifepristone dosis tinggi dapat menyebabkan insufisiensi adrenal. Kadar kortisol tidak boleh digunakan sebagai parameter pemantauan. Secara klinis, harus diperhatikan tanda-tanda insufisiensi adrenal seperti kelelahan, hipoglikemia, hipotensi, hipokalemia, mual, atau kelemahan. Apabila terjadi komplikasi tersebut, maka konsumsi mifepristone dihentikan, dan pasien ditangani sesuai pedoman penanganan insufisiensi adrenal.[2,5]

Kehamilan Ektopik

Penggunaan mifepristone pada kehamilan ektopik dikontraindikasikan. Obat ini tidak dapat digunakan untuk melakukan terminasi kehamilan pada kehamilan ektopik. Evaluasi adanya kehamilan ektopik, baik secara klinis ataupun dengan USG, perlu dilakukan sebelum menggunakan mifepristone.[11,15]

Konfirmasi Terminasi Kehamilan

Pada penggunaan mifepristone untuk terminasi kehamilan, perlu dipastikan keberhasilannya setelah tindakan. Evaluasi dilakukan dengan pemeriksaan klinis, pengukuran human Chorionic Gonadotropin (hCG), dan USG pada 7-14 hari setelah tindakan.[17,18]

Referensi

2. Autry BM, Wadhwa R. Mifepristone. StatPearls. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557612/.
5. US Food and Drug Administration. Mifeprex (mifepristone) information. 2021. https://www.fda.gov/drugs/postmarket-drug-safety-information-patients-and-providers/mifeprex-mifepristone-information.
11. Royal College of Obstetricians and Gynecologist. Best practice in abortion care. Royal College of Obstetricians and Gynecologist. 2022. https://www.rcog.org.uk/media/geify5bx/abortion-care-best-practice-paper-april2022.pdf.
15. Drugs. Mifepristone tablets. Drugs. 2022. https://www.drugs.com/pro/mifepristone-tablets.html.
17. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Practice Bulletin No. 200: early pregnancy loss. Obstet Gynecol. 2018;132(5):e197-e207. doi: 10.1097/AOG.0000000000002899.
18. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) Committee on Practice Bulletins—Gynecology; Society of Family Planning. Medication Abortion Up to 70 Days of Gestation: ACOG Practice Bulletin, Number 225. Obstet Gynecol. 2020;136(4):e31-e47. doi:10.1097/AOG.0000000000004082

Kontraindikasi dan Peringatan Mi...

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
    Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Darurat – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 09:30
Diagnosis banding pada perdarahan abortus imminens
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien G3P2A0M0 hamil 13 minggu dengan janin tunggal hidup. Pasien sebelumnya pada UK 11-12 minggu mengeluhkan keluar bercak2 darah dari...
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 13:38
Penggunaan Microgest pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah microgest ini bisa diresepkan oleh dokter umum dengan indikasi pasien abortus iminens?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.