Indikasi dan Dosis Misoprostol
Indikasi misoprostol umumnya untuk kasus obstetri, serta untuk pengobatan dan profilaksis ulkus peptikum yang disebabkan oleh obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Pemberian misoprostol dapat melalui rute peroral (PO), pervaginam (PV), sublingual (SL), bukal, dan rektal [1,4]
Pengobatan Ulkus Peptikum
Untuk pengobatan ulkus peptikum (ulkus pada gaster / duodenal), terutama yang disebabkan oleh obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), misoprostol dapat diberikan per oral dengan dosis 800 μg sehari, dalam 2–4 dosis terpisah, selama minimal 4 minggu. Walaupun gejala membaik dengan cepat, obat dapat diteruskan sampai 8 minggu bila diperlukan.[1,4]
Profilaksis Ulkus Peptikum yang Disebabkan OAINS
Pada pasien yang membutuhkan terapi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jangka panjang, untuk mencegah efek samping ulkus peptikum, dapat diberikan misoprostol per oral dengan dosis 200 μg 2–4 kali sehari. Apabila tidak dapat ditoleransi, dosis dapat diturunkan sampai 100 μg 4 kali sehari.[1,4]
Penggunaan untuk Kasus Obstetrik
Misoprostol digunakan secara off-lable untuk berbagai kasus obstetri dengan dosis dan rute pemberian yang berbeda-beda, tergantung pada indikasi dan usia gestasi pasien. Pemberian rute pervaginam harus dihindari apabila terdapat tanda infeksi atau perdarahan.[5,10,11]
Terminasi Kehamilan
Pada pasien dengan usia gestasi ≤49 hari, terminasi kehamilan menggunakan misoprostol dapat diberikan secara peroral dengan dosis tunggal 400 μg, diberikan 36–48 jam setelah pemberian mifepristone. Penggunaan misoprostol untuk abortus inkomplit diberikan dengan dosis tunggal 600 μg perbukal.[5,7]
Induksi Persalinan
Penggunaan misoprostol untuk tujuan induksi persalinan (usia kehamilan >26 minggu) dilakukan secara pervaginam dengan dosis awal 25 μg dan diulangi maksimal setiap 3–6 jam. Penggunaan misoprostol tidak boleh pada pasien dengan riwayat persalinan sesar atau bedah uteri sebelumnya.[7]
Penggunaan Postpartum
Penggunaan misoprostol secara off-label pada postpartum adalah:
- Profilaksis perdarahan postpartum: 600 μg PO dalam 1 menit selama proses kelahiran
- Pengobatan perdarahan postpartum: 800 μg PO dosis tunggal.[5,7]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri