Farmakologi Dabigatran
Secara farmakologi, dabigatran merupakan antikoagulan yang bekerja dengan menghambat enzim trombin. Hal ini mengurangi risiko pembentukan bekuan darah, terutama pada pasien dengan fibrilasi atrial non-valvular. Dabigatran diserap cepat setelah pemberian oral, memiliki ketersediaan biologis oral sekitar 6,5%, dan sebagian besar diekskresikan melalui ginjal tanpa melalui metabolisme signifikan.[2-4]
Farmakodinamik
Dabigatran, yang juga dikenal dengan nama dabigatran eteksilat, adalah agen antikoagulan non-vitamin K yang termasuk dalam kelas inhibitor langsung dari enzim trombin. Dabigatran bekerja secara spesifik dengan mengikat situs aktif trombin, yang merupakan enzim sentral dalam jalur koagulasi.
Hal ini menghambat konversi fibrinogen menjadi fibrin, suatu langkah penting dalam proses pembekuan darah. Obat ini digunakan untuk mencegah kejadian tromboemboli vena pada pasien dengan atrial fibrilasi non-valvular.
Dabigatran bersifat prodrug yang harus diubah menjadi bentuk aktifnya, melalui hidrolisis yang dikatalisis oleh esterasa serum dan hepatosit. Setelah teraktivasi, dabigatran bersirkulasi dalam darah dan berkompetisi dengan substrat trombin untuk mengikat situs aktif enzim. Akibatnya, aktivitas trombin terhambat secara signifikan.[2-5]
Farmakokinetik
Farmakokinetik dabigatran bersifat linear. Peningkatan dosis menghasilkan kenaikan proporsional dalam kadar obat dalam plasma. Absorpsi dari saluran cerna bersifat cepat, dengan puncak konsentrasi serum tercapai dalam waktu sekitar 1,5-3 jam setelah pemberian oral. Ketersediaan biologis oral dari dabigatran eteksilat adalah sekitar 6,5%, dengan peningkatan bioavailabilitas signifikan setelah administrasi kapsul yang mengandung pellet mikronisasi.[2-5]
Absorpsi
Dabigatran eteksilat, setelah konsumsi oral, mengalami absorpsi cepat dari saluran pencernaan manusia. Puncak konsentrasi serum (Cmax) biasanya tercapai dalam waktu sekitar 1,5 hingga 3 jam setelah pemberian.
Ketersediaan biologis oral dari dabigatran eteksilat sekitar 6,5%. Ketersediaan biologis yang relatif rendah ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk pengaruh metabolisme awal di hati yang diperlukan untuk mengaktifkan dabigatran dari bentuk prodrug.[2-5]
Distribusi
Distribusi dabigatran terjadi secara luas di seluruh cairan tubuh dengan volume distribusi relatif besar, mencerminkan sifat larut air tinggi dari senyawa ini. Dabigatran dilaporkan dikeluarkan ke ASI tikus.
Volume distribusi sekitar 50-70 L. Sekitar 35% dabigatran terikat pada protein plasma manusia, termasuk serum albumin manusia.[2-5]
Metabolisme
Metabolisme dabigatran terbatas, dengan sebagian besar dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk tidak berubah melalui ginjal.[2-4]
Secara farmakologis, dabigatran akan mengalami konjugasi membentuk asil glukuronida yang aktif. Terdapat empat isomer posisi, 1-O, 2-O, 3-O, dan 4-O-asilglucuronide, dan masing-masing menyumbang kurang dari 10% total dabigatran dalam plasma.[4,5]
Eliminasi
Kira-kira 80% dari dosis yang diberikan diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin. Waktu paruh biologis dabigatran berkisar antara 12-17 jam pada populasi sehat. Namun, pada orang dengan gangguan fungsi ginjal, waktu paruh bisa lebih lama karena sebagian besar dabigatran diekskresi melalui ginjal.[2-5]
Penulisan pertama oleh: dr. Eric Hartono Tedyanto