Pengawasan Klinis Dabigatran
Pengawasan klinis pada penggunaan dabigatran meliputi tanda dan gejala perdarahan. Lakukan pula evaluasi periodik fungsi ginjal dan penyesuaian terapi sesuai kebutuhan. Pada pasien pediatrik, penting untuk secara berkala memantau berat badan dan menyesuaikan dosis.
Jika dabigatran digunakan dalam prosedur anestesi epidural, spinal, atau pungsi lumbal, perlu dilakukan pemantauan teratur terhadap tanda-tanda gangguan neurologis. Penting juga untuk memonitor pasien terhadap tanda-tanda perdarahan selama terapi, seperti memar yang tidak biasa.[2,3,5]
Perdarahan
Monitor pasien untuk tanda atau gejala perdarahan selama terapi. Pemantauan rutin terhadap status koagulasi tidak diperlukan pada pasien yang menerima dabigatran. Namun, jika diperlukan, waktu pembekuan ekarin (ECT) atau activated partial thromboplastin time (APTT) dapat digunakan untuk menilai efek antikoagulan dari dabigatran. Penggunaan waktu protrombin (PT) dan INR sebaiknya dihindari karena tes ini relatif kurang sensitif terhadap efek dabigatran.[5]
Fungsi Ginjal
Secara periodik, evaluasi fungsi ginjal dan sesuaikan terapi sesuai kebutuhan.[5]
Penyesuaian Dosis Anak
Pada anak yang menggunakan dabigatran, pantau berat badan dan sesuaikan dosis sesuai kebutuhan.[5]
Pemeriksaan Neurologi
Jika dabigatran diberikan dalam setting anestesi atau analgesia epidural atau spinal atau tindakan pungsi lumbal, pantau secara rutin tanda atau gejala gangguan neurologis. Ini mencakup mati rasa, kesemutan, kelemahan di ekstremitas bawah, atau disfungsi usus dan kandung kemih.[5]
Penulisan pertama oleh: dr. Eric Hartono Tedyanto