Efek Samping dan Interaksi Obat Dabigatran
Efek samping yang berpotensi fatal dari penggunaan dabigatran adalah risiko terjadinya perdarahan hebat. Dabigatran dapat berinteraksi dengan obat-obat yang menghambat protein-glikoprotein P (P-gp) seperti ketoconazole dan verapamil, yang dapat mempengaruhi kadar dan aktivitas antikoagulan dabigatran dalam tubuh.[2,3]
Efek Samping
Potensi efek samping dari dabigatran yang perlu diwaspadai meliputi risiko, termasuk perdarahan gastrointestinal, hematoma, atau perdarahan yang dapat membahayakan jiwa. Selain itu, reaksi hipersensitivitas seperti ruam kulit atau reaksi alergi juga mungkin terjadi. Beberapa pasien juga dapat mengalami gangguan fungsi hati atau peningkatan kadar enzim hati.[2-5,11]
Perdarahan
Efek samping paling serius dari dabigatran adalah risiko perdarahan. Dabigatran adalah antikoagulan yang menghambat aktivitas trombin, sehingga mengganggu proses pembekuan darah. Ini dapat menyebabkan perdarahan yang berpotensi berbahaya, termasuk perdarahan gastrointestinal, hematoma, atau perdarahan dalam organ vital.
Hematoma tulang belakang atau epidural dapat terjadi dan mengakibatkan kelumpuhan jangka panjang atau permanen. Perdarahan juga bisa bermanifestasi sebagai penurunan kadar hemoglobin, perdarahan intrakranial, perdarahan genitourinari, hematuria, perdarahan kulit, dan epistaksis.[2,3,11]
Gangguan Fungsi Hati
Beberapa pasien yang menggunakan dabigatran dapat mengalami gangguan fungsi hati atau peningkatan kadar enzim hati.[2,3,11]
Reaksi Hipersensitivitas
Ada kemungkinan terjadinya reaksi hipersensitivitas terhadap dabigatran. Ini bisa termasuk ruam kulit, gatal-gatal, atau gejala alergi lainnya.[2,3]
Efek Samping Lainnya
Potensi efek samping lain dari dabigatran termasuk kejadian tromboemboli akibat penghentian prematur. Pasien juga bisa mengalami gangguan gastrointestinal seperti dispepsia, gastritis, mual, diare, nyeri perut, dan perdarahan gastrointestinal.[2,3]
Interaksi Obat
Dabigatran dapat berinteraksi dengan berbagai obat dengan potensi efek yang signifikan.
Peningkatan Konsentrasi Plasma
Peningkatan konsentrasi plasma dapat terjadi jika digunakan bersama dengan verapamil, amiodarone, quinidine, clarithromycin, ticagrelor, dan posaconazole. Konsentrasi plasma juga dapat meningkat jika dabigatran digunakan bersama dengan P-gp inhibitor kuat seperti ketoconazole, itraconazole, dronedarone, cyclosporine, dan tacrolimus.[2,3]
Penurunan Konsentrasi Plasma
Penggunaan pantoprazole dapat mengurangi konsentrasi plasma dabigatran. Penggunaan P-gp inducer seperti rifampicin, carbamazepine, dan phenytoin dapat mengurangi konsentrasi plasma dari dabigatran.[2,3]
Peningkatan Risiko Bekuan Darah
Dalam kasus anestesi neuraksial, terdapat risiko peningkatan pembekuan darah di ruang tulang belakang atau epidural.[2,3]
Peningkatan Risiko Perdarahan
Interaksi potensial yang mengancam jiwa mencakup peningkatan risiko perdarahan besar jika dabigatran digunakan bersama dengan antikoagulan parenteral seperti heparin; antagonis vitamin K seperti warfarin; antikoagulan oral seperti apixaban; antiplatelet seperti clopidogrel; aspirin; dan selective serotonin reuptake inhibitors seperti fluoxetine.[2]
Penulisan pertama oleh: dr. Eric Hartono Tedyanto