Farmakologi Faktor VIII
Farmakologi faktor VIII di dalam tubuh akan menjalankan fungsinya secara fisiologis, sebagai terapi replacement akibat ketiadaan faktor VIII alami dari pasien yang mengalami defek genetik herediter. Di dalam tubuh, faktor VIII segera membantu aktivasi jalur intrinsik proses koagulasi darah saat terjadi perdarahan.
Farmakodinamik
Faktor VIII secara fisiologis dihasilkan terutama oleh sel hati (liver sinusoidal endothelial cells / LSEC) yang kemudian diekskresikan ke sirkulasi darah dan berikatan pada faktor Von Willebrand dalam bentuk inaktif. Faktor VIII berada pada jalur intrinsik pada tangga jalur koagulasi darah.
Ketika terjadi luka yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan perdarahan, faktor VIII akan melepaskan diri dari faktor Von Willebrand dan menjadi bentuk aktifnya yang biasa disebut faktor VIIIa. Faktor VIIIa ini yang akan berinteraksi dengan faktor koagulasi lain untuk menjalankan proses pembekuan darah melalui jalur intrinsik. Pada penderita hemofilia A atau hemofilia klasik terjadi gangguan pembekuan darah yang mempengaruhi faktor VIII.[5,13]
Farmakokinetik
Farmakokinetik faktor VIII sesuai dengan keadaan fisiologisnya di dalam tubuh. Efektivitas metabolismenya sangat dipengaruhi oleh sudah terbentuk atau belumnya antibodi inhibitor faktor VIII (anti-FVIII) yang merupakan suatu inhibitor faktor koagulan yang terbentuk sebagai reaksi pertahanan tubuh terhadap transfusi faktor VIII dari luar tubuh.
Absorbsi
Faktor VIII yang disuntikkan melalui jalur intravena akan langsung beredar ke seluruh tubuh untuk membantu menambah kekurangan faktor VIII. Sehingga mengaktifkan proses intrinsik jalur pembekuan darah.[5]
Distribusi
Faktor VIII akan didistribusikan ke seluruh tubuh dalam waktu 2,4−8 jam pasca injeksi intravena pada pasien hemofilia. Faktor VIII yang telah terdistribusi akan mengisi kekurangan faktor VIII di dalam tubuh. Pada orang normal, faktor VIII memiliki aktivitas 100% di dalam plasma dalam menjalankan proses pembekuan darah. Konsentrasi faktor VIII yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat mengaktivasi proses pembekuan darah adalah minimal 25 %.[3,14,15]
Metabolisme
Faktor VIII di dalam tubuh akan mencapai konsentrasi puncak dalam waktu 10 menit hingga 2 jam setelah injeksi intravena. Faktor VIII sendiri sudah dapat memberikan aktivitas koagulasi dalam waktu 1−2 jam setelah disuntikkan secara intravena. Waktu paruh faktor VIII sangat dipengaruhi oleh sudah berkembang atau belumnya antibodi inhibitor faktor VIII (anti-FVIII), serta apakah pasien sedang mengonsumsi obat pembekuan darah atau tidak. Waktu paruh konsentrat faktor VIII adalah 14,8−17,5 jam.[3,9]
Ekskresi
Faktor VIII akan tereliminasi dari dalam tubuh dalam waktu antara 8,4−19,3 jam. Jalur eliminasi Faktor VIII dari dalam tubuh hingga saat ini masih berkembang melalui penelitian, tetapi diduga metabolisme eliminasinya berhubungan dengan sistem retikuloendotelial, yang mengeliminasi faktor VIII dari peredaran darah dengan diperantarai oleh reseptor klirens di sel hepar (membran hepatosit), yaitu low-density lipoprotein receptor-related protein (LRP). [1-4,7]
Resistensi
Saat ini belum ditemukan adanya kasus resistensi faktor VIII. Namun, perlu diperhatikan bila ditemukan anti-FVIII pada plasma pasien karena akan menyebabkan pemberian faktor VIII dengan basis manusia (human AHF) menjadi sangat tidak efektif. Anti-FVIII akan meningkatkan waktu eliminasi obat faktor VIII yang disuntikkan.[1,3]