Kontraindikasi dan Peringatan Faktor VIII
Kontraindikasi pemberian faktor VIII adalah riwayat reaksi hipersensitivitas. Dalam pemberiannya terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan peringatan, saat memantau perjalanan terapi pasien hemofilia dengan faktor VIII.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan faktor VIII adalah reaksi hipersensitivitas terhadap produk ini. Pemberian harus dihentikan jika ditemukan efek samping berat, yaitu reaksi anafilaksis yang lebih sering terjadi pada pemberian porcine AHF, dan anemia hemolitik akibat pemberian faktor VIII dari plasma manusia [3,18]
Peringatan
Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam pemberian faktor VIII pada pasien hemofilia A, yaitu:
- Risiko reaksi hipersensitivitas lebih sering disebabkan faktor VIII yang dihasilkan dengan perantara hewan, terutama jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap hewan tersebut. Faktor VIII berbasis hewan adalah porcine AHF yang berasal dari plasma babi, dan rekombinan generasi pertama yang dibuat dengan bantuan protein hewani seperti sapi atau hamster[3,9,14]
- Faktor VIII atau antihemophilic factor (AHF) berasal dari plasma manusia merupakan salah satu obat dalam bentuk produk darah, sehingga memiliki risiko tinggi sebagai wadah transmisi virus dari donor. Namun, saat ini teknik pemurnian faktor VIII dan teknik inaktivasi virus telah jauh berkembang dan memperkecil risiko tersebut[3,14]
- Pada terapi hemofilia A dengan pemberian konsentrat faktor VIII dari plasma manusia, harus selalu diperhatikan apakah pasien telah membentuk antibodi inhibitor faktor VIII (anti-FVIII). Umumnya pembentukan antibodi ini terjadi pada 25–30% pasien dalam masa hidupnya setelah menerima terapi. Bila telah terbentuk anti-FVIII, maka terapi akan menjadi lebih sulit dan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar. Karena harus menjalankan protokol induksi toleransi imunitas terlebih dahulu, dengan efikasi yang berkisar antara 63−83%[6,9]