Farmakologi Bupropion
Secara farmakologi, bupropion adalah penghambat reuptake norepinefrin dan dopamin, yang paling umum digunakan untuk terapi gangguan depresi mayor, gangguan afektif musiman, dan berhenti merokok. Obat-obatan seperti bupropion sering dikenal sebagai NDRI atau norepinephrine-dopamine reuptake inhibitor.[2-4]
Farmakodinamik
Bupropion memberi efek farmakologisnya dengan menghambat (secara lemah) enzim yang terlibat dalam reuptake norepinefrin dan dopamin dari celah sinaptik, sehingga bisa memperpanjang durasi kerja kedua neurotransmiter tersebut dalam sinapsis dan memperpanjang efek hilirnya. Bupropion bisa berikatan dengan transporter norepinefrin (NET) dan transporter dopamin (DAT).[2-4]
Efek farmakologis bupropion tersebut bermanfaat untuk tata laksana gangguan depresi mayor (major depressive disorder atau MDD), gangguan afektif musiman (seasonal affective disorder atau SAD), dan juga berhenti merokok.[2-4]
Bupropion awalnya diklasifikasikan sebagai antidepresan atipikal karena tidak memberi efek yang sama seperti antidepresan klasik, misalnya monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), tricyclic antidepressants (TCA), atau selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Walaupun bupropion memiliki efektivitas sebanding dengan SSRI untuk terapi depresi, obat ini tidak memiliki efek serotonergik yang signifikan dan juga tidak berefek relevan pada reseptor histamin atau adrenalin. Hal ini menghasilkan profil efek samping yang lebih dapat ditoleransi.[2,3,7,8]
Ketika digunakan untuk berhenti merokok, bupropion memberikan efek anti-craving dan anti-withdrawal dengan menghambat pengambilan kembali dopamin (yang dianggap terlibat dalam jalur nikotin) dan melalui antagonisme reseptor asetilkolinergik nikotinat. Meta-analisis menemukan bahwa tingkat pantang meningkat sekitar 2 kali lipat ketika bupropion digunakan dibandingkan dengan plasebo. Tingkat penghentian merokoknya sama dengan nicotine replacement therapy atau NRT.[2-4,8]
Farmakokinetik
Absorbsi bupropion setelah pemberian secara oral dilaporkan cukup rendah. Bupropion dimetabolisme di hepar dan dieliminasi melalui urine dan feses.
Absorbsi
Setelah pemberian oral, hanya sebagian kecil dari dosis mencapai sirkulasi sistemik. Bupropion saat ini tersedia dalam 3 formulasi berbeda tetapi bioekuivalen: pelepasan segera (Immediate-Release/IR), pelepasan berkelanjutan (Sustained-Release/SR), dan pelepasan diperpanjang (Extended-Release/XL).[2,4]
Pada manusia, setelah pemberian tablet bupropion hidroklorida IR oral, konsentrasi plasma puncak biasanya dicapai dalam waktu 2 jam. Formulasi IR memberikan durasi kerja yang singkat, sehingga umumnya diberikan 3 kali sehari. Setelah pemberian tablet bupropion hidroklorida SR secara oral pada manusia, konsentrasi plasma puncak (Cmax) biasanya dicapai dalam waktu 3 jam. Formulasi SR memberikan perpanjangan pelepasan obat selama 12 jam, sehingga umumnya diberikan 2 kali sehari.[2,4]
Setelah pemberian tablet XL bupropion hidroklorida oral tunggal kepada sukarelawan sehat, waktu rata-rata untuk mencapai konsentrasi plasma puncak adalah sekitar 5 jam. Kehadiran makanan tidak mempengaruhi konsentrasi puncak atau luas area di bawah kurva bupropion. Formulasi XL memberikan pelepasan obat yang diperpanjang selama 24 jam, sehingga umumnya diberikan sekali sehari.[2,4]
Distribusi
Uji in-vitro menunjukkan bahwa bupropion 84% terikat pada protein plasma manusia di konsentrasi hingga 200 µg/mL. Tingkat pengikatan protein dengan metabolit berupa hydroxybupropion serupa dengan bupropion, sedangkan tingkat pengikatan protein dan metabolit threohydrobupropion adalah setengah dari yang terlihat pada bupropion.[2,4]
Metabolisme
Bupropion dimetabolisme secara ekstensif pada manusia. Ada 3 metabolit aktif, yaitu: hydroxybupropion (terbentuk melalui hidroksilasi gugus tert-butil bupropion), isomer amino-alkohol threohydrobupropion, dan erythrohydrobupropion yang terbentuk melalui reduksi gugus karbonil. Secara in-vitro, temuan menunjukkan bahwa CYP2B6 adalah isoenzim utama yang terlibat dalam pembentukan hydroxybupropion, sedangkan enzim sitokrom P450 tidak terlibat dalam pembentukan threohydrobupropion.[2,4]
Eliminasi
Bupropion dieliminasi melalui urine dan feses. Hanya 0,5% saja dari dosis oral akan diekskresikan sebagai bupropion yang tidak berubah. Faktor yang mengubah kapasitas metabolisme (misalnya penyakit hati, gagal jantung kongestif, usia, dan pengobatan yang bersamaan) mungkin memengaruhi derajat dan luasnya akumulasi metabolit aktif bupropion. Eliminasi metabolit utama bupropion mungkin terpengaruh oleh penurunan fungsi ginjal atau fungsi hati karena merupakan senyawa yang cukup polar.[2,4]