Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Bupropion annisa-meidina 2025-02-10T11:00:41+07:00 2025-02-10T11:00:41+07:00
Bupropion
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Bupropion

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi bupropion adalah pasien dengan riwayat kejang dan pasien yang sedang mengalami atau mempunyai riwayat bulimia atau anoreksia nervosa, karena pasien seperti ini juga memiliki risiko kejang lebih tinggi. Peringatan yang perlu diperhatikan terkait penggunaan bupropion adalah risiko perubahan neuropsikiatri dan kejang.[3,4]

Kontraindikasi

Bupropion dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat kejang dan pasien yang mengalami atau memiliki riwayat bulimia atau anoreksia nervosa, karena  pasien seperti ini juga memiliki risiko kejang yang lebih tinggi. Selain itu, pasien yang berisiko kejang lebih tinggi karena adanya penggunaan obat-obatan tertentu, cedera otak, atau tumor otak, juga merupakan kontraindikasi.[3,4]

Penggunaan bersama obat golongan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) misalnya isocarboxazid, phenelzine, dan selegiline juga dikontraindikasikan. Berikan jarak paling tidak 14 hari antara penghentian MAOI dan inisiasi bupropion. Hal ini dikarenakan ada peningkatan efek dopaminergik dan risiko reaksi hipertensi jika bupropion digunakan bersama MAOI. Bupropion juga dikontraindikasikan pada pasien yang menggunakan MAOI reversibel seperti linezolid atau metilen biru intravena.[3,4]

Pasien yang hipersensitif terhadap bupropion atau bahan lain dalam tablet bupropion juga merupakan kontraindikasi karena berpotensi terjadi reaksi anafilaktoid/anafilaksis dan sindrom Stevens-Johnson.[3,4]

Peringatan

Hindari menggunakan dua obat yang mengandung bupropion secara bersamaan. Hal ini dapat meningkatkan risiko kejang terkait bupropion. Selain itu, ketika memberikan bupropion, apabila perlu meningkatkan dosis, tingkatkan secara bertahap dan pastikan tidak melebihi dosis maksimal harian.[3,4]

Beberapa pasien yang berusia muda (sampai usia 24 tahun) memiliki keinginan untuk bunuh diri saat pertama kali meminum obat ini. Tetap waspada terhadap perubahan suasana hati atau timbulnya gejala tersebut.[3,4,7,8]

Bupropion dapat menyebabkan pelebaran pupil ringan, yang dapat menyebabkan glaukoma sudut tertutup pada pasien dengan sudut anatomi mata yang sempit.[3,4]

Beberapa pasien yang menggunakan bupropion mengalami tekanan darah tinggi yang parah, terutama saat menggunakan produk nicotine replacement (seperti tambalan atau permen karet). Tekanan darah pasien perlu diperiksa sebelum dan selama pengobatan dengan obat ini.[3,4]

Apabila menggunakan bupropion untuk berhenti merokok, pasien dapat terus merokok selama 1 minggu setelah memulai obat. Tetapkan tanggal untuk berhenti merokok pada minggu kedua pengobatan. Jika masih mengalami kesulitan berhenti merokok setelah menggunakan bupropion setidaknya 7–12 minggu, maka produk nicotine replacement dapat diberikan untuk membantu berhenti merokok. Mulailah menggunakan produk nicotine replacement pada hari yang sama pasien berhenti merokok.[3,4,8]

Bupropion dapat menyebabkan pasien mendapatkan hasil tes skrining obat positif palsu (amfetamin). Jika pasien akan memberikan sampel urin untuk pemeriksaan obat, maka wajib untuk memberi tahu staf laboratorium bahwa sedang meminum obat ini.[3,4]

Referensi

3. Drugs.com. Bupropion. 2023. https://www.drugs.com/bupropion.html
4. National Library of Medicine. Bupropion Hydrochloride. 2024. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Bupropion-Hydrochloride
7. Patel K, Allen S, Haque MN, et al. Bupropion: a systematic review and meta-analysis of effectiveness as an antidepressant. Ther Adv Psychopharmacol. 2016 Apr;6(2):99-144. doi: 10.1177/2045125316629071.
8. Clark A, Tate B, Urban B, et al. Bupropion Mediated Effects on Depression, Attention Deficit Hyperactivity Disorder, and Smoking Cessation. Health Psychol Res. 2023 Jul 1;11:81043. doi: 10.52965/001c.81043.

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Bupropion

Artikel Terkait

  • Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
    Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.