Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Droperidol annisa-meidina 2023-11-06T10:56:12+07:00 2023-11-06T10:56:12+07:00
Droperidol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Droperidol

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Penggunaan droperidol pada kehamilan masuk dalam Kategori C. Pada ibu menyusui, tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan ke ASI.[6,9]

Penggunaan pada Kehamilan

Berdasarkan kategori FDA, penggunaan droperidol pada kehamilan masuk kategori C. Artinya, studi pada hewan mengonfirmasi adanya efek teratogenik, meskipun belum terdapat bukti serupa pada penelitian di manusia.[9]

Berdasarkan kategori TGA, penggunaan droperidol dalam kehamilan masuk kategori C. Artinya, obat yang karena efek farmakologisnya telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi, di mana kemungkinan bersifat reversibel.[10]

Pemberian droperidol melalui suntikan intravena pada hewan uji menunjukkan peningkatan sedikit dalam tingkat kematian anak tikus baru lahir pada dosis 4,4 kali lipat dari dosis manusia. Namun, pada dosis 44 kali lipat dari dosis manusia, tingkat kematian anak tikus baru lahir sama dengan kelompok kontrol.

Pemberian droperidol melalui suntikan intramuskuler juga menunjukkan peningkatan tingkat kematian anak pada dosis 1,8 kali lipat dari dosis manusia. Meskipun data ini memberikan gambaran awal, keamanan penggunaan droperidol selama kehamilan pada manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut.[12]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Informasi yang tersedia mengenai penggunaan droperidol dalam jangka panjang selama menyusui masih terbatas, sehingga obat alternatif mungkin lebih disukai, terutama saat menyusui neonatus atau bayi prematur.

Penggunaan droperidol dalam satu dosis atau secara singkat selama menyusui, misalnya selama operasi, kemungkinan tidak akan berdampak buruk pada bayi yang sedang disusui, terutama jika bayi berusia lebih dari 2 bulan. Namun, ketika dosis multiple diperlukan, maka dokter perlu memantau bayi terhadap kemungkinan efek sedasi, terutama pada bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif dan pada penggunaan kombinasi dengan obat psikotropik.

Satu bayi yang disusui yang ibunya mengonsumsi droperidol menunjukkan penurunan perkembangan intelektual pada pengujian, tetapi ibunya juga mengonsumsi olanzapine, clonazepam, sertraline, thioridazine, dan asam valproat selama menyusui.

Peningkatan kadar prolaktin juga telah dilaporkan pada pasien yang mengonsumsi droperidol dalam jangka panjang dan setelah penggunaan singkat selama prosedur bedah.[8]

Referensi

6. ASHP. Droperidol. 2023. https://www.drugs.com/monograph/droperidol.html
8. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3168, Droperidol. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Droperidol. Accessed Oct. 19, 2023.
9. MIMS. Droperidol. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/droperidol?mtype=generic
10. TGA. Prescribing medicine in pregnancy. 2023. https://www.tga.gov.au/products/medicines/find-information-about-medicine/prescribing-medicines-pregnancy-database
12. Medscape. Droperidol. 2023. https://reference.medscape.com/drug/inapsine-droperidol-342049#6

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Dr...

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
    Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
  • Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia
    Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 09:43
Kapan obat skizofrenia dapat diturunkan dosisnya
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin konsu dokter,l saya dapat pasien skizofrenia, sekitar 4 bulan yang lalu pasien tersebut dibawa berobat ke RSJ yang kemudian di beri obat...
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 29 Juli 2024, 22:27
Skizofrenia hebefrenik yang menyerang apakah bisa diberikan injeksi diazepam
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
2 Balasan
Pasien mengamuk, putus obat trifluoperasoneHendak mau memberikan obat lagiTapi pasiennya mengamuk hingga memukulSaya ingin memberikan obat injeksi tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.