Farmakologi Zolpidem
Secara farmakologi, zolpidem adalah obat golongan hipnotik non-benzodiazepin. Zolpidem juga biasa disebut sebagai “Z-drugs”. Mekanisme aksi zolpidem adalah sebagai agonis gamma-aminobutyric acid (GABA) yang menyebabkan efek inhibisi pada sistem saraf pusat (SSP).[1,8]
Farmakodinamik
Zolpidem bekerja pada reseptor GABA sebagai agonis yang menyebabkan efek sedasi. Ikatan pada kanal klorida reseptor GABA memediasi efek medis dari benzodiazepine. Pusat regulasi pada reseptor ini terdapat pada reseptor alfa.
Berbeda dengan benzodiazepin, zolpidem terikat secara selektif pada reseptor BZ1 dengan afinitas tinggi pada subunit alfa-1 dan alfa-5. Ikatan selektif ini menyebabkan tidak adanya efek antikejang dan pelemas otot yang umum terjadi pada penggunaan benzodiazepine.[1,5]
Reseptor GABA banyak terdapat pada kortikal, globus pallidus, pons, colliculus inferior, kompleks thalamus ventral, bulbus olfaktorius dan serebellum. Saat terikat pada reseptor, zolpidem menyebabkan hiperpolarisasi dari neuron dan menurunkan eksitabilitasnya. Perannya sebagai agonis meningkatkan potensiasi GABA dan menyebabkan sedasi pada pasien insomnia, sehingga tidur terasa semakin dalam.[1,8]
Farmakokinetik
Zolpidem diserap cepat melalui saluran cerna dengan waktu menuju konsentrasi plasma puncak 1,6 jam pada sediaan lepas cepat. Zolpidem kemudian terikat pada protein plasma dan didistribusikan luas pada jaringan tubuh. Ekskresi zolpidem melalui urine dan sebagian kecil melalui feses dalam bentuk metabolit inaktif.[2,3]
Absorpsi
Zolpidem diabsorpsi secara cepat melalui saluran cerna. Bioavailabilitas dari obat ini sekitar 70% dengan waktu menuju konsentrasi plasma puncak 1,6 jam dalam sediaan lepas cepat. Waktu paruh Zolpidem diperkirakan 2,6 jam untuk sediaan tablet 5 mg dan 2,5 jam untuk sediaan 10 mg.[2,3]
Distribusi
Zolpidem didistribusikan secara luas pada jaringan tubuh. Volume distribusi adalah 0,54 kg/L. Obat ini menembus plasenta dan ditemukan dalam air susu ibu (ASI). Ikatan pada protein plasma adalah sekitar 92%.
Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan belum menjalani hemodialisis, volume distribusi dari zolpidem meningkat secara signifikan hingga 60% dan waktu paruh obat meningkat hampir setengahnya.[2,3]
Metabolisme
Zolpidem dimetabolisme di hati oleh isoenzim CYP3A4 serta sebagian kecil oleh CYP1A2 dan CYP2C9. Metabolit aktif dari zolpidem bersifat inaktif.
Rute metabolisme dari zolpidem adalah melalui oksidasi dari grup methyl pada cincin phenyl dan menciptakan asam karboksilat, serta hidroksilasi grup imidazopyridine.[2,3,5]
Eliminasi
Eliminasi zolpidem adalah melalui ginjal dan dibuang melalui urine (48-67%), serta sebagian melalui feses (29-42%). Zolpidem yang dieliminasi sudah dalam bentuk tidak aktif.
Waktu paruh eliminasi diperkirakan adalah 2,5 jam. Laju klirens obat diperkirakan 0,24-0,27 ml/menit/kg.[2,3]