Indikasi dan Dosis Imunoglobulin Hepatitis A
Indikasi pemberian imunoglobulin hepatitis A adalah untuk imunisasi pasif terhadap infeksi virus hepatitis A yang memberikan perlindungan jangka pendek (1-2 bulan). Imunoglobulin hepatitis A biasanya digunakan untuk anak di bawah 12 bulan, orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, orang dengan penyakit hati kronis, dan orang yang alergi terhadap vaksin atau komponen vaksin.[1,3,9]
Pemberian Sebelum Pajanan
Imunoglobulin dapat menurunkan kejadian infeksi hepatitis A hingga lebih dari 90%. Perlindungan sebelum pajanan terhadap hepatitis A melalui imunisasi pasif diperlukan untuk individu nonimun yang berisiko terkena hepatitis A.
Kelompok yang memerlukan imunoglobulin selain vaksin hepatitis A sebelum pajanan meliputi:
- Individu yang berisiko mengalami manifestasi infeksi hepatitis A yang berat, seperti individu imunokompromais yang tidak mampu memberi respon imun adekuat terhadap vaksin hepatitis A
- Individu yang akan mengunjungi area dengan peningkatan risiko penularan hepatitis A, misalnya area tujuan dengan endemisitas tinggi hepatitis A
- Individu dengan penyakit hati kronis
Sementara itu, kelompok yang memerlukan imunoglobulin tanpa vaksinasi hepatitis A meliputi:
- Wisatawan bayi berusia <6 bulan
- Wisatawan yang memiliki kontraindikasi terhadap vaksin hepatitis A
Dosis
Dosis yang direkomendasikan adalah 0,1 ml/kg intramuskular untuk antisipasi risiko pajanan hingga 1 bulan. Dosis 0,2 ml/kg intramuskular diberikan untuk antisipasi risiko pajanan hingga 2 bulan.
Untuk antisipasi risiko pajanan lebih dari 2 bulan, dosis ulangan 0,2 ml/kg harus diberikan setiap 2 bulan selama durasi risiko pajanan.[3]
Pemberian Setelah Pajanan
Pemberian imunoglobulin hepatitis A pasca pajanan dapat bermanfaat pada:
- Pasien dengan riwayat kontak pribadi terhadap individu yang telah terkonfirmasi mengalami hepatitis A. Misalnya, kontak rumah tangga, kontak seksual, atau penggunaan narkoba suntik bersama-sama
- Pekerja pusat penitipan anak, jika terdapat 1 kasus hepatitis A di antara anak-anak atau staf atau 2 kasus di lingkungan rumah tangga peserta penitipan anak
- Orang yang menangani makanan. Pemberian pasca pajanan diperlukan jika salah satu pegawai yang menangani makanan terkonfirmasi hepatitis A
Profilaksis pasca pajanan tidak diberikan jika hanya ada 1 kasus hepatitis A di sekolah, kantor, atau rumah sakit jika sumber infeksi berada di luar lingkungan sekolah atau tempat kerja. Sebagai gantinya, praktik kebersihan perlu ditekankan dan ditingkatkan.
Meski begitu, jika hepatitis A telah menyebar di antara siswa di sekolah atau di antara pasien dan petugas kesehatan di rumah sakit, maka perlindungan pasca pajanan diperlukan untuk individu yang tidak divaksinasi yang memiliki kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Kapan Memberikan Imunoglobulin Pasca Pajanan
Pada individu yang terpapar hepatitis A dan belum mendapat vaksin , maka dapat diberikan vaksin atau imunoglobulin sesegera mungkin dalam 2 minggu setelah pajanan:
- Pada individu sehat usia di atas 12 bulan, maka cukup diberikan vaksinasi saja
- Pada individu usia di atas 40 tahun, diberikan vaksinasi dan dapat ditambahkan imunoglobulin
- Pada individu usia di atas 12 bulan yang imunokompromais atau memiliki penyakit hepar kronik, diberikan vaksin dan imunoglobulin pada area anatomi berbeda
- Pada individu usia di bawah 12 bulan dan individu dengan kontraindikasi vaksin hepatitis A, maka diberikan imunoglobulin
- Pada pasien HIV yang mengalami pajanan hepatitis A risiko tinggi, diberikan imunoglobulin tanpa melihat riwayat vaksin dan status imunitas
Dosis
Dosis imunoglobulin hepatitis A untuk profilaksis pasca pajanan adalah 0,1 ml/kg secara intramuskular.[3]