Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin BCG
Kontraindikasi vaksin BCG (bacille calmette guerin) pada prinsipnya sama dengan kontraindikasi pemberian vaksin lain. Individu yang akan divaksin harus dalam kondisi sehat, dan tidak memiliki riwayat hipersensitif terhadap komponen vaksin. Penderita imunodefisiensi atau mengonsumsi imunosupresan merupakan kontraindikasi vaksin.[11-13]
Kontraindikasi
Vaksin BCG untuk pencegahan penyakit tuberkulosis (TB) tidak dianjurkan pada seseorang yang memiliki riwayat imunodefisiensi dan uji tuberkulin positif. Kontraindikasi lain adalah individu yang sedang demam, mengonsumsi obat imunosupresan seperti kortikosteroid, penderita HIV dan TB aktif. Seseorang dengan kondisi kulit septik sebaiknya jangan diberikan vaksin BCG. Pada kasus eksim, vaksin harus dilakukan pada tempat yang bebas dari lesi.[11,12]
Kontraindikasi pemberian imunoterapi BCG pada pasien kanker kandung kemih adalah kondisi demam, infeksi saluran kemih, gross hematuria, reseksi transuretral, dan trauma kateterisasi uretra. Pemberian harus dipertimbangkan Kembali pada pasien dengan kapasitas kandung kemih kecil, atau harus ditunda pada pasien dengan terapi antibiotik.[4,5,11,12]
Peringatan
BCG diberikan untuk vaksinasi mencegah penyakit TB, dan imunoterapi kanker kandung kemih.
Peringatan Vaksinasi BCG
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2020 merekomendasikan vaksin BCG secepat mungkin sebelum bayi berusia 1 bulan. Jika bayi telah >2 bulan, vaksin BCG diberikan setelah uji tuberkulin/Mantoux memberikan hasil negatif untuk memastikan sedang tidak menderita penyakit TB.[6,11-13]
Tes tuberkulin yang positif setelah vaksinasi bukan merupakan indikator sensitif dari tingkat perlindungan. Setelah divaksin BCG, individu juga diberikan edukasi sebagai berikut:
- Indurasi atau papul pada 1−3 minggu setelah penyuntikan dapat menyebabkan luka dan krusta, yang akan sembuh meninggalkan skar dalam waktu 3 bulan
- Jangan memegang atau menggaruk area penyuntikan selama 24 jam
- Vaksin bukan untuk pengobatan TB aktif[11-13]
Bila uji tuberkulin tidak tersedia, vaksin dapat diberikan dengan pengawasan reaksi lokal. Bila timbul reaksi lokal yang cepat pada minggu pertama setelah vaksinasi, bayi dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyakit TB.[6]
Peringatan Imunoterapi BCG
Setelah penyuntikan BCG intravesika melalui kateter uretra, pasien perlu diberikan edukasi sebagai berikut:
- Gejala iritabilitas kandung kemih dapat dialami selama 4−6 jam setelah pemberian
- Keparahan gejala iritabilitas kandung kemih akan meningkat setiap pemberian berikutnya, hingga 24−72 jam setelah pemberian[4,5,12]