Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Vaksin BCG general_alomedika 2024-05-28T12:03:21+07:00 2024-05-28T12:03:21+07:00
Vaksin BCG
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Vaksin BCG

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pemberian BCG (bacille calmette guerin), baik sebagai vaksinasi pencegahan penyakit tuberculosis (TB) maupun imunoterapi kanker kandung kemih, adalah memberikan informasi kepada pasien tentang gejala efek samping yang mungkin timbul.

Vaksinasi BCG

Setelah penyuntikan vaksin BCG sebagai pencegahan penyakit tuberkulosis (TB), pasien harus diinformasikan hal-hal berikut:

  • Jika terjadi reaksi alergi berupa gatal, sulit bernapas, edema wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan maka harus segera mencari pertolongan dokter
  • Penyuntikan intrakutan akan menimbulkan bula yang kadang dapat menimbulkan reaksi efek samping berupa papul dalam waktu 1−3 minggu
  • Reaksi lokal tersebut dapat meninggalkan jaringan parut (skar), dan mungkin membutuhkan waktu sampai 3 bulan untuk sembuh
  • Jika reaksi lokal timbul cepat sebelum 1 minggu, bayi harus diperiksa lebih lanjut untuk mendiagnosis penyakit TB[6,11,12]

Sedangkan efek samping sistemik yang perlu diwaspadai di antaranya malaise, demam, nyeri otot, menggigil, mual, muntah, rash, diare, dan sakit kepala. Efek samping serius seperti osteitis dan osteomielitis jarang terjadi.[11,12]

Tes kulit tuberkulin/Mantoux yang positif setelah vaksinasi bukan merupakan indikator sensitif dari tingkat perlindungan.[11-13]

Imunoterapi BCG

Pengawasan klinik pada pasien yang telah mendapat terapi imunologi BCG intravesika adalah manajemen gejala iritabilitas kandung kemih, termasuk perasaan terbakar di kandung kemih, disuria, poliuria, dan hematuria. Dokter harus memberikan terapi yang sesuai dengan keluhan pasien tersebut.[4,5,12]

Gejala iritabilitas kandung kemih dapat dialami selama 4−6 jam setelah pemberian, atau pada pemberian berikutnya dapat selama 24−72 jam setelah pemberian dengan keparahan yang lebih meningkat. Sedangkan efek samping sistemik umumnya ringan dan sementara selama 2−3 hari, seperti demam, mialgia, menggigil, dan gejala mirip flu (flu like syndrome).[4,5,12,19]

 

Penulisan pertama oleh: dr.Sunita

Referensi

4. Larsen ES, Joensen UN, Poulsen AM, Golleti D, Johansen IS. Bacillus Calmette–Guerin immunotherapy for bladder cancer: a review of immunological aspects, clinical effects and BCG infections. APMIS, 2019;128:92-103
5. Green DB, et al. Complications of Intravesical BCG Immunotherapy for Bladder Cancer. RadioGraphics 2019; 39:80-94
6. Soedjatmiko, Sitaresmi MN, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, et al. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 – 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020. Satgas Imunisasi IDAI. Sari Pediatri 2020;22(4):252-60.
11. PIONAS. Vaksin BCG
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/vaksin-bcg
12. Medscape. BCG Vaccine live.2021.
https://reference.medscape.com/drug/tice-bcg-vaccine-tice-strain-343147#4
13. FDA. BCG Vaccine. 2018.
https://www.fda.gov/vaccines-blood-biologics/vaccines/bcg-vaccine
19. American Cancer Society. Intravesical Therapy for Bladder Cancer. 2019. cancer.org | 1.800.227.2345

Kontraindikasi dan Peringatan Va...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.