Farmakologi Vaksin Hepatitis B
Farmakologi vaksin hepatitis B terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin yang berupa turunan plasmid dan vaksin rekombinan. Saat ini vaksin hepatitis B yang beredar luas adalah vaksin rekombinan. Jenis vaksin rekombinan yang banyak digunakan adalah Engerix-B ®, Heplisav-B®, dan Recombivax HB®.[10-12]
Farmakodinamik
Vaksin hepatitis B menginduksi antibodi humoral spesifik imun tubuh terhadap produksi hepatitis B surface antigen (HbsAg) atau Antibodi Hepatitis B (anti-HBs). Titer anti-HBS lebih dari 100 IU/liter dapat memberi perlindungan infeksi virus Hepatitis B (HBV). Serangkaian pemberian vaksin hepatitis B memberikan perlindungan selama lebih dari 30 tahun.
Adanya vaksin hepatitis B yang berasal dari plasmid karier simptomatis atau DNA rekombinan dari vaksin hepatits B, memicu aktivasi plasmacytoid dendritic cells (pDCs), aktivasi antigen-presenting cells dalam jaringan limfoid. Ini diperantarai oleh cyclic guanosine monophosphate–adenosine monophosphate (cGAMP) yang diproses menjadi sel T CD4+.
Aktivasi imunologis tersebut merupakan proses vaksin hepatitis B menginduksi antibodi humoral yang membentuk memori sistem imun. Memori sistem imun menghasilkan respons antibodi yang tinggi dan berkelanjutan. Sel memori ini dapat bertahan hingga bertahun-tahun dalam tubuh dan akan merespon lebih cepat dan lebih efektif melawan antigen.[1,4,11]
Farmakokinetik
Vaksin hepatitis B diabsorpsi secara intramuskuler. Meski demikian, pada kondisi tertentu seperti hemofilia, penyuntikan dapat dilakukan secara subkutan untuk mengurangi risiko perdarahan. Belum ditemukan data yang menjelaskan secara rinci mengenai tingkat absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi vaksin hepatitis B.[10]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani