Farmakologi Vaksin COVID-19 Sinopharm
Farmakologi vaksin sinopharm atau BBIBP-CorV termasuk vaksin yang tidak aktif. Virus di dalam vaksin tidak akan berkembang biak di dalam sel tubuh manusia yang hidup (in vivo), karena bersifat non patogen dan virulensi yang rendah. Uji praklinik menyimpulkan bahwa vaksin sinopharm memiliki profil keamanan yang baik, sehingga dapat dikembangkan menjadi uji klinik pada manusia.[3,9]
Farmakodinamik
Vaksin sinopharm termasuk dalam tipe vaksin inactivated whole virus, yang dibuat melalui beberapa tahapan. Proses pertama diawali dengan pengambilan strain SARS-CoV-2 dari pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.[3,9]
Virus tersebut dimatikan dengan memberikan larutan beta propiolakton, sehingga virus menjadi tidak aktif dan tidak dapat bereplikasi dengan cara mengikat gen virus. Namun, protein spike yang ada pada virus masih tetap utuh. Adjuvan berbasis aluminium juga ditambahkan pada virus yang sudah tidak aktif, untuk meningkatkan respon imun seseorang.[3,9]
Setelah vaksin sinopharm disuntikkan, maka virus yang tidak aktif akan masuk ke dalam tubuh dan ditangkap oleh antigen presenting cell (APC). APC akan membuat antigen vaksin yang dipresentasikan dalam bentuk sel CD8+ dan CD4+. Sitokin sel Th1 berdiferensiasi menjadi sel CD8+ untuk membuat sel T memori, sedangkan sitokin sel Th2 juga membantu dalam diferensiasi sel B yang akan membuat sel B memori dan neutralizing antibodi (NAbs).[9,10]
Sel B dan sel T yang teraktivasi menyebabkan pengeluaran antibodi yang memiliki bentuk yang sama dengan protein permukaan virus. Hal ini menyebabkan sistem kekebalan dapat merespons infeksi virus corona hidup.[9,10]
Farmakokinetik
Farmakokinetik vaksin sinopharm belum diketahui, atau sampai saat ini belum ada studi farmakokinetik vaksin sinopharm.[6,7]
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari