Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyakit Jantung Rematik general_alomedika 2023-03-30T11:44:49+07:00 2023-03-30T11:44:49+07:00
Penyakit Jantung Rematik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyakit Jantung Rematik

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan untuk mencegah penyakit jantung rematik yang paling utama adalah pencegahan primer, dengan menghindari faktor risiko yang dapat dimodifikasi.[21,29]

Edukasi Pasien

Pada pasien yang mengalami penyakit jantung rematik, disarankan untuk rutin kontrol ke pelayanan kesehatan untuk mendapat antibiotik profilaksis demam rematik akut, dan untuk memantau kondisi kesehatan jantung. Komplikasi mekanik kelainan katup pada penyakit jantung rematik dapat berkembang menjadi gagal jantung.

Adapun tanda dan gejala yang perlu dipantau antara lain sesak nafas saat beraktivitas, sesak nafas pada posisi tidur, dan palpitasi jantung. Jika terdapat perburukan gejala, maka harus dilakukan pemeriksaan diagnostik seperti ekokardiografi untuk menilai fungsi jantung dan keparahan stenosis maupun regurgitasi katup.

Setelah pemeriksaan ini dokter akan memberi pertimbangan intervensi untuk kelainan katup. Pada regurgitasi atau stenosis katup yang berat maka perbaikan atau penggantian katup diindikasikan, baik melalui pembedahan maupun transkateter.[25,26]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Lingkungan yang padat, sanitasi yang buruk, minimnya akses kesehatan menjadi faktor risiko penyakit demam rematik. Oleh karena itu, upaya pencegahan yang utama adalah menjaga higienitas diri dan lingkungan tempat tinggal. Prevensi penanganan demam rematik akut dan penyakit jantung rematik dibagi menjadi tiga, yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier.[14]

Pencegahan Primer

Prevensi primer untuk penyakit jantung rematik adalah deteksi dini dan terapi faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus grup A. Pemberian antibiotik pada infeksi Streptococcus grup A dapat menjadi tindakan preventif komplikasi dari demam rematik akut.[14,21,29]

Pencegahan Sekunder

Prevensi sekunder berupa pemberian antibiotik profilaksis pada penderita demam rematik akut, agar tidak terjadi infeksi berulang dan meminimalisir terjadinya progresifitas menjadi penyakit jantung rematik. Demam rematik akut yang tidak ditangani dengan baik akan berlanjut menjadi penyakit jantung rematik.[8,11]

Antibiotik lini pertama yang dapat digunakan adalah penicillin benzathine dengan dosis 450 mg (600.000 U) pada pasien dengan berat <30 kg, dan 900 mg (1.200.000 U) pada pasien ≥30 kg. Obat ini diberikan secara injeksi intramuskular setiap 28 hari. Obat lini kedua yang dapat digunakan adalah adalah penisilin V 250 mg pada pasien dengan berat badan <20 kg, dan 500 mg pada pasien ≥20 kg.[21,26,29]

Obat ini diberikan secara per oral dengan frekuensi 2‒3 kali/hari. Bila pasien alergi penisilin, pilihan obat yang dapat digunakan adalah antibiotik golongan makrolida, yaitu eritromisin.  Dapat diberikan dosis 40 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 2‒3 dosis, maksimum orang dewasa 1 g/hari.[21,26,29]

Durasi pemberian profilaksis sekunder untuk penderita demam rematik adalah sebagai berikut:

  • Demam rematik dengan karditis disertai penyakit katup persisten, diberikan profilaksis selama 10 tahun atau hingga pasien berusia 40 tahun, dipilih yang paling lama durasinya
  • Demam rematik dengan karditis tanpa penyakit katup, diberikan selama 10 tahun atau hingga pasien berusia 21 tahun, dipilih yang paling lama durasinya
  • Demam rematik tanpa karditis, diberikan selama 5 tahun atau hingga pasien berusia 21 tahun, dipilih yang paling lama durasinya[14,29]

Pencegahan Tersier

Prevensi tersier berupa penanganan kelainan katup yang terjadi sebagai sekuel dari demam rematik akut. Intervensi jantung untuk dilakukan valvuloplasti ataupun penggantian katup melalui pembedahan dapat menjadi pilihan untuk menghindari komplikasi jangka panjang akibat penyakit jantung rematik.[7,9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

7. Zühlke LJ, Beaton A, et al. Group A Streptococcus, Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease: Epidemiology and Clinical Considerations. Curr Treat Options Cardiovasc Med. 2017;19(2):15. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5346434/#__ffn_sectitle
9. Watkins DA, Beaton AZ, et al. Rheumatic Heart Disease Worldwide. J Am Coll Cardiol. 2018. Sep, 72 (12) 1397-1416. http://www.onlinejacc.org/content/72/12/1397
11. Okello E, Kakande B, et al. Socioeconomic and Environmental Risk Factors among Rheumatic Heart Disease Patients in Uganda. 2012. PLOS ONE 7(8): e43917. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0043917
21. Heart Foundation of New Zealand. New Zealand Guidelines for Rheumatic Fever: Diagnosis, Management and Secondary Prevention of Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease: 2014 Update. https://www.heartfoundation.org.nz/shop/marketing/non-stock-resources/diagnosis-management-rheumatic-fever-guideline.pdf
25. Baumgartner H, Falk V, et al. ESC Scientific Document Group, 2017 ESC/EACTS Guidelines for the management of valvular heart disease, European Heart Journal. 2017:36(26):2739-2791https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehx391
26. RHDAustralia (ARF/RHD writing group). The 2020 Australian guideline for prevention, diagnosis and management of acute rheumatic fever and rheumatic heart disease (3rd edition); 2020. https://www.rhdaustralia.org.au/arf-rhd-guideline
27. Okello E, Wanzhu Z, et al. Cardiovascular complications in newly diagnosed rheumatic heart disease patients at Mulago Hospital, Uganda. Cardiovasc J Afr. 2013;24(3):80–85. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/pmid/23736132/
28. He VYF, Condon JR, et al. Long-Term Outcomes From Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease. Circulation 2016; 134:222-232. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCULATIONAHA.115.020966
29. Nishimura et al. 2014 AHA/ACC Valvular Heart Disease Guideline. JACC June 2014. 63(22): e57–185. http://dx.doi.org/10.1016/j.jacc.2014.02.536

Prognosis Penyakit Jantung Rematik

Artikel Terkait

  • Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
    Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
  • Manajemen Faringitis Streptococcus Grup A Berdasarkan Sistem Skoring Klinis
    Manajemen Faringitis Streptococcus Grup A Berdasarkan Sistem Skoring Klinis
  • Manfaat Pemberian Profilaksis Antibiotik Jangka Panjang pada Demam Rematik
    Manfaat Pemberian Profilaksis Antibiotik Jangka Panjang pada Demam Rematik
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 21 September 2021, 15:04
Pantangan untuk pasien penyakit jantung rematik - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp PD, KGH, FINASIM, izin bertanya sekali lagi dokter.Apakah ada pantangan tertentu pada pasien dengan penyakit jantung rematik...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.