Etiologi Penyakit Jantung Rematik
Etiologi penyakit jantung rematik berawal dari faringitis akibat infeksi Streptococcus grup A, yang menyebabkan demam rematik akut. Demam rematik akut menginduksi reaksi inflamasi pada jantung, sendi, jaringan subkutan, dan sistem saraf pusat. Pasien yang berisiko untuk terkena penyakit jantung rematik adalah pasien yang sebelumnya mengalami demam rematik akut.[1-3,7,8]
Etiologi
Reaksi inflamasi pada jantung melibatkan 3 lapisan jantung yaitu, perikardium, miokardium, dan endokardium, termasuk juga katup-katup jantung. Inflamasi yang berulang oleh demam rematik akut akan mengakibatkan penebalan jaringan ikat pada katup-katup jantung.[1-3]
Proses penebalan jaringan ikat ini akan menyebabkan kekakuan katup jantung dan menyebabkan 2 kondisi, yaitu stenosis katup atau regurgitasi katup jantung. Streptococcus pyogenes diketahui sebagai agen etiologi dari demam rematik akut.[1-3]
Bakteri gram positif ini merupakan bagian dari kelompok Streptococcus grup A beta hemolitikus. Streptococcus grup A menyebabkan berbagai infeksi, salah satu yang paling sering ditemukan pada anak usia 5‒15 tahun adalah faringitis. Rute utama penyebaran infeksi saluran pernapasan atas tersebut adalah melalui droplet.[5,9]
Faktor Risiko
Faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit demam rematik akut dan penyakit jantung rematik adalah usia, jenis kelamin, lingkungan, dan genetik.
Usia
Demam rematik akut paling sering terjadi pada rentang usia 5‒15 tahun, jarang terjadi di atas usia 30 tahun. Pasien yang mengalami demam rematik akut saat kecil berisiko untuk terkena penyakit jantung rematik di kemudian hari, insidensinya mencapai 60%.[7,8]
Jenis kelamin
Insidensi demam rematik akut hampir sama antara wanita dan pria. Namun, insidensi penyakit jantung rematik akut 1,6‒2,0 kali lebih banyak terdeteksi pada wanita. Hal ini disebabkan karena perburukan kondisi penyakit yang umum terjadi pada saat kehamilan, dan faktor hormonal.[7,8]
Lingkungan
Prevalensi penyakit jantung rematik lebih banyak terjadi pada negara berkembang dibandingkan dengan Negara maju. Hal ini dikaitkan dengan air yang tidak bersih, populasi yang padat, sanitasi yang buruk, minimnya akses ke fasilitas kesehatan, serta kondisi sosial ekonomi rendah yang menjadi faktor risiko eksternal penyakit ini.[8,10]
Kurangnya akses ke fasilitas kesehatan juga menjadi faktor risiko. Faringitis akibat Streptococcus grup A yang tidak terdeteksi dan ditangani dengan baik dapat berlanjut menjadi demam rematik akut dan menyebabkan sekuel penyakit jantung rematik. Pasien yang tidak mendapat antibiotik profilaksis demam rematik akut berulang, lebih berisiko terkena penyakit jantung rematik.[7,11]
Faktor Genetik
Penyakit jantung rematik dikaitkan juga dengan faktor predisposisi genetik, yaitu pada gen HLA DR2, DR4, DR1, and DRw6. Sebuah metaanalisis juga mengaitkan risiko penyakit jantung rematik terjadi pada 44% kembar monozigot dibandingkan 12% pada kembar dizigot.[12,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini