Epidemiologi Penyakit Jantung Rematik
Epidemiologi penyakit jantung rematik terjadi sebagian besar di negara berkembang, lingkungan padat, sosial ekonomi rendah, keadaan malnutrisi, dan fasilitas kesehatan terbatas. Namun, prevalensinya saat ini telah semakin menurun akibat penanganan faringitis atau infeksi Streptococcus grup A yang lebih baik.[14]
Global
Penyakit jantung rematik masih menjadi isu kesehatan masyarakat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, karena masih menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas akibat penyakit jantung pada anak-anak dan dewasa muda. Secara global, diperkirakan dari 33,4 juta penderita penyakit jantung rematik, hanya kurang dari 1% yang tinggal di negara dengan penghasilan tinggi.[15,16]
Beban kematian global akibat penyakit jantung rematik menurun hampir 50% dari tahun 1990 hingga 2015, tetapi prevalensinya sangat bervariasi di antara negara-negara. Prevalensi tertinggi terdapat di daerah Oceania, Afrika sub-Sahara, dan Asia Selatan.[15-17]
Penyakit jantung rematik diperkirakan sebanyak 3,4 kasus per 100.000 populasi di negara-negara non-endemik seperti Australia dan Amerika Serikat. Sementara, di negara-negara endemik seperti Afrika dan Asia selatan terdapat kasus sebanyak 444 kasus per 100.000 populasi.[15-17]
Indonesia
Belum ada data epidemiologis nasional mengenai penyakit jantung rematik di Indonesia, maupun data demam rematik. Berdasarkan data WHO, negara dengan prevalensi tertinggi pada tahun 2015 antara lain India (13,17 juta kasus), China (7,07 juta kasus), Pakistan (2,25 juta kasus), dan di Indonesia sendiri mencapai 1,18 juta kasus.[15]
Mortalitas
WHO menyebutkan penyakit jantung rematik bertanggung jawab terhadap 10.397.970 disability adjusted life years dan 8.944 years of life lost (YLL) secara global. Secara garis besar, mortalitas akibat penyakit jantung rematik yang mencapai 0,15 per 100.000 penduduk.[15-17]
Data pada tahun 2015 menunjukkan bahwa penyakit ini bertanggung jawab atas 319.400 kematian. Proporsi kematian global akibat penyakit jantung rematik menurun dari 9,2 kematian per 100.000 populasi pada 1990, menjadi 4,8 kematian per 100.000 populasi pada 2015. Pada 2015, negara-negara dengan perkiraan jumlah kematian tertinggi karena penyakit jantung rematik adalah India, China, dan Pakistan.[15]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini