Diagnosis Penyakit Jantung Rematik
Diagnosis penyakit jantung rematik pada umumnya dideteksi berdasarkan penemuan gejala kelainan katup seperti murmur, dan terdapatnya riwayat demam rematik akut dengan manifestasi klinis tersering karditis (50-70%), artritis (35-66%), chorea (10-30%), nodul subkutan (0-10%),dan eritema marginatum (<6%).[18]
Anamnesis
Pada pasien dengan penyakit jantung rematik, keluhan utama umumnya berupa sesak nafas, orthopneu, nyeri dada, palpitasi, atau gejala lain terkait gangguan jantung. Palpitasi dapat dirasakan pada pasien yang mengalami atrial fibrilasi, sebagai komplikasi dari kelainan katup stenosis mitral.
Diagnosis penyakit jantung rematik didapat setelah mengetahui riwayat demam rematik akut sebelumnya. Banyak pasien menyebutkan terdapat riwayat nyeri tenggorokkan 1‒5 minggu sebelum onset demam rematik akut. Pasien juga dapat memiliki riwayat nyeri sendi yang berpindah-pindah, benjolan nodul di bawah kulit, ruam, dan disfungsi motorik.[7,19]
Pemeriksaan Fisik
Penyakit jantung rematik memberi manifestasi klinis jantung dan non-jantung. Pada manifestasi jantung, inflamasi dari demam rematik akut dapat menyebabkan perikarditis, yaitu peradangan pada katup dan endokardium, miokardium, juga perikardium. Ditemukannya murmur baru atau perubahan murmur dapat menjadi arahan untuk mendeteksi valvulitis rematik.[18,20]
Pada kondisi kronis, stenosis mitral merupakan kelainan yang paling sering ditemukan. Karditis ditandai dengan ditemukannya murmur baru dan takikardia di luar dari respon demam. Murmur yang terdengar biasanya terkait dengan regurgitasi mitral atau aorta yang disebabkan oleh disfungsi katup, chordae, dan otot papilaris akibat inflamasi.[18,20]
Perikarditis ditandai dengan suara auskultasi pericardial friction rub, selain itu efusi perikardium juga bisa ditemukan yang ditandai dengan suara perkusi jantung yang meredup dan suara jantung yang menjauh. Gejala gagal jantung yang dapat ditemui sebagai komplikasi dari miokarditis atau kelainan katup antara lain suara gallop, edema ekstremitas, peningkatan tekanan vena jugularis, ronki basal, hepatomegali, dan orthopneu.[18,20]
Manifestasi non-jantung meliputi gejala dan tanda dari kriteria demam rematik, yaitu poliartritis, chorea, nodul subkutan, maupun eritema marginatum.[18,20]
Diagnosis Banding
Penyakit jantung rematik dan demam rematik akut memiliki spektrum klinis yang luas, sehingga gejala klinis pada penyakit ini dapat menimbulkan banyak diagnosis banding. Karena itu, penegakkan diagnosis harus dilihat secara komprehensif dan sesuai dengan kriteria.
Ekokardiografi merupakan pemeriksaan penunjang yang dapat memberikan banyak informasi mengenai perubahan struktural pada penyakit jantung rematik dan perbedaan dengan diagnosis banding.[6,21]
Endokarditis Infektif
Endokarditis infektif dapat didiagnosis dengan kriteria Duke. Peradangan pada endokardium paling banyak disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Enterococcus, oleh karena itu pemeriksaan kultur darah menjadi kriteria mayor penegakan diagnosis.
Kondisi bakteremia memungkinkan bakteri menginvasi endokardium dan berkoloni pada katup jantung sehingga membentuk suatu massa/vegetasi pada katup yang akan bermanifestasi sebagai stenosis/regurgitasi katup. Vegetasi dan abses annulus dapat dilihat dengan pemeriksaan ekokardiografi yang membedakan kelainan struktural dari penyakit jantung rematik.[22,23]
Kardiomiopati
Pada kardiomiopati, dapat terjadi dilatasi annulus katup akibat pembesaran ventrikel jantung sehingga dapat menyebabkan regurgitasi katup. Pada ekokardiografi, dapat ditemukan hipertrofi atau dilatasi ventrikel.[24]
Mitral Regurgitasi Fisiologis
Mitral regurgitasi fisiologis dapat terjadi pada infeksi virus seperti pada miokarditis yang disebabkan oleh virus. Penggunaan ekokardiografi dengan mode continuous wave Doppler dapat membantu membedakan regurgitasi fisiologis dengan patologis. Pada regurgitasi patologis, jet regurgitasi dengan kecepatan puncak <3,0 m/s dan tidak holosistolik lebih mengarah pada regurgitasi fisiologis.[18,25]
Prolaps Katup Mitral
Prolaps katup mitral dapat ditemukan pada penyakit myxoma degenerative dan sindrom Barlow. Pada regurgitasi penyakit jantung rematik, prolaps hanya terjadi pada bagian ujung kuspis anterior katup mitral sehingga menyebabkan regurgitasi dan menciptakan jet yang mengarah ke posterolateral. Pada myxoma degenerative, prolapse mitral terjadi akibat perpanjangan atau ruptur dari chordae tendinea.[25]
Penyakit Katup Aorta Kongenital
Regurgitasi katup aorta akibat kelainan kongenital memiliki struktur yang berbeda pada katup aorta normal, yaitu dapat berupa katup aorta bikuspid, defek septum ventrikel yang menutup secara spontan dengan prolaps katup aorta, membran subaorta, dan dilatasi pangkal aorta.[18]
Pemeriksaan Penunjang
Semua pasien harus memenuhi kriteria terjadinya infeksi Streptococcus sebelumnya, yang dapat dinilai dengan salah satu dari hasil tes berikut:
- Peningkatan titer anti-Streptolisin O atau antibody streptococcus lain (anti-DNASE B)
- Positif kultur tenggorokan untuk Streptococcus A Beta Hemolitikus
- Positif tes cepat antigen karbohidrat Streptococcus grup A pada anak dengan presentasi klinis yang menunjukkan kemungkinan tinggi mengalami faringitis streptococcus[18,20]
Sarana penunjang definitif untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung rematik adalah pemeriksaan ekokardiografi. Pemeriksaan ekokardiografi dengan Doppler harus dilakukan pada seluruh kasus terkonfirmasi atau suspek demam rematik akut, walaupun belum ada tanda terjadi karditis dan/atau tidak didapatkan temuan auskultasi.
Ekokardiografi dilakukan terutama pada populasi dengan risiko tinggi demam rematik. Berbagai perubahan katup jantung dapat ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi.[18,19,25]
Perubahan Katup Mitral Akut
Perubahan katup mitral yang akut, akan memberikan gambaran ekokardiografi sebagai berikut:
- Dilatasi annulus
- Pemanjangan chordae
- Ruptur chordae yang berujung pada flail leaflet dengan regurgitasi mitral berat
- Prolaps ujung cuspis anterior
- Prolaps ujung cuspis anterior[18,19,25]
Perubahan Katup Mitral Kronis
Gambaran ekokardiografi pada perubahan katup mitral yang sudah kronis adalah:
- Penebalan kuspis
- Penebalan dan fusi chordae
- Keterbatasan gerakan cuspis
- Kalsifikasi[18,19,25]
Perubahan Katup Aorta pada Karditis Akut dan Kronis
Perubahan katup aorta, baik pada karditis akut dan kronis, adalah:
- Penebalan kuspis fokal atau ireguler
- Coaptation defect
- Keterbatasan gerakan cuspis
- Prolaps cuspis[18,19,25]
Regurgitasi Patologis di Katup Mitral dan Aorta
Temuan ekokardiografi pada valvulitis rematik dengan regurgitasi patologis di katup mitral harus memenuhi 4 kriteria, yaitu:
- Terlihat pada 2 proyeksi
- Panjang Jet ≥2 cm minimal pada 1 proyeksi
- Kecepatan puncak >3 m/s
- Jet pansistolik[6,25]
Sedangkan pada regurgitasi aorta patologis harus memenuhi 4 kriteria sebagai berikut:
- Terlihat pada 2 proyeksi
- Panjang Jet ≥2 cm minimal pada 1 proyeksi
- Kecepatan puncak >3 m/s
Jet pandiastolic[6,25]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini