Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Penyakit Jantung Rematik general_alomedika 2024-10-31T13:50:23+07:00 2024-10-31T13:50:23+07:00
Penyakit Jantung Rematik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Penyakit Jantung Rematik

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Diagnosis penyakit jantung rematik pada umumnya dideteksi berdasarkan penemuan gejala kelainan katup seperti murmur, dan terdapatnya riwayat demam rematik akut dengan manifestasi klinis tersering karditis (50-70%), artritis (35-66%), chorea (10-30%), nodul subkutan (0-10%),dan eritema marginatum (<6%).[18]

Anamnesis

Pada pasien dengan penyakit jantung rematik, keluhan utama umumnya berupa sesak nafas, orthopneu, nyeri dada, palpitasi, atau gejala lain terkait gangguan jantung. Palpitasi dapat dirasakan pada pasien yang mengalami atrial fibrilasi, sebagai komplikasi dari kelainan katup stenosis mitral.

Diagnosis penyakit jantung rematik didapat setelah mengetahui riwayat demam rematik akut sebelumnya. Banyak pasien menyebutkan terdapat riwayat nyeri tenggorokkan 1‒5 minggu sebelum onset demam rematik akut. Pasien juga dapat memiliki riwayat nyeri sendi yang berpindah-pindah, benjolan nodul di bawah kulit, ruam, dan disfungsi motorik.[7,19]

Pemeriksaan Fisik

Penyakit jantung rematik memberi manifestasi klinis jantung dan non-jantung. Pada manifestasi jantung, inflamasi dari demam rematik akut dapat menyebabkan perikarditis, yaitu peradangan pada katup dan endokardium, miokardium, juga perikardium. Ditemukannya murmur baru atau perubahan murmur dapat menjadi arahan untuk mendeteksi valvulitis rematik.[18,20]

Pada kondisi kronis, stenosis mitral merupakan kelainan yang paling sering ditemukan. Karditis ditandai dengan ditemukannya murmur baru dan takikardia di luar dari respon demam. Murmur yang terdengar biasanya terkait dengan regurgitasi mitral atau aorta yang disebabkan oleh disfungsi katup, chordae, dan otot papilaris akibat inflamasi.[18,20]

Perikarditis ditandai dengan suara auskultasi pericardial friction rub, selain itu efusi perikardium juga bisa ditemukan yang ditandai dengan suara perkusi jantung yang meredup dan suara jantung yang menjauh. Gejala gagal jantung yang dapat ditemui sebagai komplikasi dari miokarditis atau kelainan katup antara lain suara gallop, edema ekstremitas, peningkatan tekanan vena jugularis, ronki basal, hepatomegali, dan orthopneu.[18,20]

Manifestasi non-jantung meliputi gejala dan tanda dari kriteria demam rematik, yaitu poliartritis, chorea, nodul subkutan, maupun eritema marginatum.[18,20]

Diagnosis Banding

Penyakit jantung rematik dan demam rematik akut memiliki spektrum klinis yang luas, sehingga gejala klinis pada penyakit ini dapat menimbulkan banyak diagnosis banding. Karena itu, penegakkan diagnosis harus dilihat secara komprehensif dan sesuai dengan kriteria.

Ekokardiografi merupakan pemeriksaan penunjang yang dapat memberikan banyak informasi mengenai perubahan struktural pada penyakit jantung rematik dan perbedaan dengan diagnosis banding.[6,21]

Endokarditis Infektif

Endokarditis infektif dapat didiagnosis dengan kriteria Duke. Peradangan pada endokardium paling banyak disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Enterococcus, oleh karena itu pemeriksaan kultur darah menjadi kriteria mayor penegakan diagnosis.

Kondisi bakteremia memungkinkan bakteri menginvasi endokardium dan berkoloni pada katup jantung sehingga membentuk suatu massa/vegetasi pada katup yang akan bermanifestasi sebagai stenosis/regurgitasi katup. Vegetasi dan abses annulus dapat dilihat dengan pemeriksaan ekokardiografi yang membedakan kelainan struktural dari penyakit jantung rematik.[22,23]

Kardiomiopati

Pada kardiomiopati, dapat terjadi dilatasi annulus katup akibat pembesaran ventrikel jantung sehingga dapat menyebabkan regurgitasi katup. Pada ekokardiografi, dapat ditemukan hipertrofi atau dilatasi ventrikel.[24]

Mitral Regurgitasi Fisiologis

Mitral regurgitasi fisiologis dapat terjadi pada infeksi virus seperti pada miokarditis yang disebabkan oleh virus. Penggunaan ekokardiografi dengan mode continuous wave Doppler dapat membantu membedakan regurgitasi fisiologis dengan patologis. Pada regurgitasi patologis, jet regurgitasi dengan kecepatan puncak <3,0 m/s dan tidak holosistolik lebih mengarah pada regurgitasi fisiologis.[18,25]

Prolaps Katup Mitral

Prolaps katup mitral dapat ditemukan pada penyakit myxoma degenerative dan sindrom Barlow. Pada regurgitasi penyakit jantung rematik, prolaps hanya terjadi pada bagian ujung kuspis anterior katup mitral sehingga menyebabkan regurgitasi dan menciptakan jet yang mengarah ke posterolateral. Pada myxoma degenerative, prolapse mitral terjadi akibat perpanjangan atau ruptur dari chordae tendinea.[25]

Penyakit Katup Aorta Kongenital

Regurgitasi katup aorta akibat kelainan kongenital memiliki struktur yang berbeda pada katup aorta normal, yaitu dapat berupa katup aorta bikuspid, defek septum ventrikel yang menutup secara spontan dengan prolaps katup aorta, membran subaorta, dan dilatasi pangkal aorta.[18]

Pemeriksaan Penunjang

Semua pasien harus memenuhi kriteria terjadinya infeksi Streptococcus sebelumnya, yang dapat dinilai dengan salah satu dari hasil tes berikut:

  • Peningkatan titer anti-Streptolisin O atau antibody streptococcus lain (anti-DNASE B)
  • Positif kultur tenggorokan untuk Streptococcus A Beta Hemolitikus
  • Positif tes cepat antigen karbohidrat Streptococcus grup A pada anak dengan presentasi klinis yang menunjukkan kemungkinan tinggi mengalami faringitis streptococcus[18,20]

Sarana penunjang definitif untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung rematik adalah pemeriksaan ekokardiografi. Pemeriksaan ekokardiografi dengan Doppler harus dilakukan pada seluruh kasus terkonfirmasi atau suspek demam rematik akut, walaupun belum ada tanda terjadi karditis dan/atau tidak didapatkan temuan auskultasi.

Ekokardiografi dilakukan terutama pada populasi dengan risiko tinggi demam rematik. Berbagai perubahan katup jantung dapat ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi.[18,19,25]

Perubahan Katup Mitral Akut

Perubahan katup mitral yang akut, akan memberikan gambaran ekokardiografi sebagai berikut:

  • Dilatasi annulus
  • Pemanjangan chordae
  • Ruptur chordae yang berujung pada flail leaflet dengan regurgitasi mitral berat
  • Prolaps ujung cuspis anterior
  • Prolaps ujung cuspis anterior[18,19,25]

Perubahan Katup Mitral Kronis

Gambaran ekokardiografi pada perubahan katup mitral yang sudah kronis adalah:

  • Penebalan kuspis
  • Penebalan dan fusi chordae
  • Keterbatasan gerakan cuspis
  • Kalsifikasi[18,19,25]

Perubahan Katup Aorta pada Karditis Akut dan Kronis

Perubahan katup aorta, baik pada karditis akut dan kronis, adalah:

  • Penebalan kuspis fokal atau ireguler
  • Coaptation defect
  • Keterbatasan gerakan cuspis
  • Prolaps cuspis[18,19,25]

Regurgitasi Patologis di Katup Mitral dan Aorta

Temuan ekokardiografi pada valvulitis rematik dengan regurgitasi patologis di katup mitral harus memenuhi 4 kriteria, yaitu:

  • Terlihat pada 2 proyeksi
  • Panjang Jet ≥2 cm minimal pada 1 proyeksi
  • Kecepatan puncak >3 m/s
  • Jet pansistolik[6,25]

Sedangkan pada regurgitasi aorta patologis harus memenuhi 4 kriteria sebagai berikut:

  • Terlihat pada 2 proyeksi
  • Panjang Jet ≥2 cm minimal pada 1 proyeksi
  • Kecepatan puncak >3 m/s
  • Jet pandiastolic[6,25]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

6. Dass C, Kanmanthareddy A. Rheumatic Heart Disease. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538286/
7. Zühlke LJ, Beaton A, et al. Group A Streptococcus, Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease: Epidemiology and Clinical Considerations. Curr Treat Options Cardiovasc Med. 2017;19(2):15. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5346434/#__ffn_sectitle
18. Gewitz MH , Baltimore RS, et al. Revision of the Jones Criteria for the Diagnosis of Acute Rheumatic Fever in the Era of Doppler Echocardiography. Circulation. 2015;131:1806–1818. https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000205
19. Zhang W, Mondo C, et al. Presenting features of newly diagnosed rheumatic heart disease patients in Mulago Hospital: a pilot study. Cardiovasc J Afr. 2013;24(2):28‐33. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3734881/
20. Chin TK. Pediatric Rheumatic Heart Disease Clinical Presentation. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/891897-clinical#b2
21. Heart Foundation of New Zealand. New Zealand Guidelines for Rheumatic Fever: Diagnosis, Management and Secondary Prevention of Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease: 2014 Update. https://www.heartfoundation.org.nz/shop/marketing/non-stock-resources/diagnosis-management-rheumatic-fever-guideline.pdf
22. Holland TL, Baddour LM, et al. Infective endocarditis. Nat Rev Dis Primers. 2016;2:16059. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5240923/
23. Baddour LM, Wilson WR, et al. Infective Endocarditis in Adults: Diagnosis, Antimicrobial Therapy, and Management of Complications. Circulation. 2015;132:1435–1486. https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000296
24. Schiller NB MD, Ren X, et al. Echocardiographic recognition of cardiomyopathies. Uptodate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/echocardiographic-recognition-of-cardiomyopathies
25. Baumgartner H, Falk V, et al. ESC Scientific Document Group, 2017 ESC/EACTS Guidelines for the management of valvular heart disease, European Heart Journal. 2017:36(26):2739-2791https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehx391

Epidemiologi Penyakit Jantung Re...
Penatalaksanaan Penyakit Jantung...

Artikel Terkait

  • Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
    Manfaat Demam: Tunda atau Turunkan dengan Cepat?
  • Manajemen Faringitis Streptococcus Grup A Berdasarkan Sistem Skoring Klinis
    Manajemen Faringitis Streptococcus Grup A Berdasarkan Sistem Skoring Klinis
  • Manfaat Pemberian Profilaksis Antibiotik Jangka Panjang pada Demam Rematik
    Manfaat Pemberian Profilaksis Antibiotik Jangka Panjang pada Demam Rematik
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 21 September 2021, 15:04
Pantangan untuk pasien penyakit jantung rematik - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp PD, KGH, FINASIM, izin bertanya sekali lagi dokter.Apakah ada pantangan tertentu pada pasien dengan penyakit jantung rematik...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.