Etiologi Lupus Eritematosus Sistemik
Etiologi lupus eritematosus sistemik (LES) atau systemic lupus eritematosus adalah autoimunitas yang menyebabkan terbentuknya autoantibodi dan kompleks imun. Terdapat beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi risiko terjadinya lupus eritematosus sistemik, yakni faktor genetik, infeksi virus, obat, dan paparan ultraviolet.[4,7]
Faktor Genetik
Telah ada lebih dari 100 lokus gen yang ditemukan berhubungan dengan kerentanan seseorang mengalami lupus eritematosus sistemik. Defisiensi gen tunggal yang mengkode komplemen C4 dapat menyebabkan kekurangan C4 dan berkurangnya eliminasi sel B self-reactive. Mutasi pada gen yang menyebabkan kekurangan komplemen C1q akan menimbulkan gangguan pembersihan debris selular pasca apoptosis.
Polimorfisme nukleotida tunggal juga menjadi faktor yang dapat memicu terjadinya lupus eritematosus sistemik, seperti yang ditemukan pada gen STAT4, PTPN22, CD3, PP2Ac, TNIP1, PRDM1, JAZF1, UHRF1BP1, dan IL10. Selain itu kelainan jumlah gen C4, FCGR3B dan TLR7 berhubungan dengan ekspresi penyakit.[4,7]
Infeksi Virus
Infeksi virus, terutama Epstein-Barr Virus (EBV), telah dikaitkan dengan timbulnya gejala lupus eritematosus sistemik.[4,7]
Paparan Sinar Ultraviolet
Paparan sinar ultraviolet (UV) diduga dapat menimbulkan lupus eritematosus sistemik dengan memicu terjadinya kerusakan DNA sehingga mengubah ekspresi gen.[4,7]
Obat-Obatan
Obat yang telah dikaitkan dengan lupus eritematosus sistemik adalah obat-obat yang dapat menyebabkan metilasi DNA, seperti hidralazin.[4,7]
Merokok dan Menghirup Silika
Merokok dan menghirup silika dapat menyebabkan modifikasi protein atau memicu proses inflamasi nonspesifik yang mencetuskan autoimunitas pada lupus eritematosus sistemik.[4,7]
Faktor Risiko
Lupus eritematosus sistemik meningkat risikonya pada:
- Jenis kelamin wanita
- Usia 30–70 tahun pada wanita dan 50–70 tahun pada laki-laki
- Penggunaan obat procainamide, minosiklin, terbinafine, sulfasalazin, isoniazid, phenytoin, dan carbamazepine
- Riwayat lupus pada keluarga
- Merokok
Defisiensi vitamin D.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Della Puspita Sari